Banyak cerita tentang masuknya teman-teman ke sekolah ini. Ada yang karena dulunya suka memukul temannya di sekolah lama. Ada juga yang diarahkan bersekolah di sini.
Sementara aku? Aku akan berusaha mengingat-ingat.
Sebelumnya aku bersekolah di SD Negeri. Letaknya deket rumah. Aku biasa jalan kaki menuju ke sekolah.
Oh iya, namaku Gunawan. Biasa dipanggil Gun. Aku punya adik laki-laki. Namanya Reno.
Aku sebenarnya selalu rajin masuk sekolah di SD Negeri itu. Tetapi aku memang tidak sama dengan teman-temanku. Aku termasuk anak yang tidak bisa mengikuti pelajaran seperti teman-temanku.
Aku termasuk yang bodoh. Jarang bisa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guruku.
Karena kebodohanku, aku dimanfaatkan teman-temanku yang pintar tapi badung. Teman-temanku sering mencuri uang milik teman-teman perempuan di kelas.
Teman-teman melaporkan kepada guru-guru saat itu. Dan teman-temanku yang badung itu menuduh aku yang mengambilnya. Tentu saja aku menolak tuduhan itu.
Singkat kata, diambillah tasku. Dan sialnya di dalam tasku ada sejumlah uang. Tetapi itu bukan punyaku.
Akhirnya aku dicap sebagai pencuri. Meski aku mengatakan bukan aku yang mengambil dan menaruh di dalam tasku, tapi bapak ibu guru tidak percaya.
Dan kejadian itu selalu berulang. Dan selalu aku yang dituduh. Dan kebetulan selalu ditemukan sejumlah uang di dalam tasku.
Aku yang bodoh. Aku yang selalu dituduh mencuri. Semua membuatku malas bersekolah lagi.
Singkat cerita akhirnya oleh guru SD Negeri itu aku diarahkan untuk bersekolah di SLB. Mamakku menyetujui. Dan akhirnya aku bersekolah di sebuah SLB. Letaknya kebetulan juga deket rumahku.
Di sekolah ini, aku merasa menemukan duniaku. Tidak ada yang lebih pintar dari yang lain. Semua hampir sama. Bapak ibu guru memperlakukan semua murid sama. Tidak pilih kasih.
Dan lebih utamanya dan lebih pentingnya, tidak pernah ada laporan kepada guru tentang pencurian atau kehilangan barang. Karena memang kebetulan tidak ada yang mencuri. Dan memang aku tidak pernah mencuri selama ini.
Aku senang semuanya aman-aman saja. Tidak ada tuduhan lagi kepadaku. Kalau nakal-nakal sedikit kepada teman ya memang selalu ada. Tapi tidak sampai menyakiti teman-temanku.