Senengnya Bertemu dengan Bu Guruku

Sebut namaku Atin. Aku sekolah di SLB. Aku anak tunagrahita. Anak bodoh kalau kata orang. Mamak sering diejek seperti itu sama tetanggaku.

Aku kelas sembilan. Sebentar lagi aku ikut ujian juga. Dan sebentar lagi juga aku masuk SMA. Sekolahnya ya tetap di sekolahku sekarang ini. Pokoknya dari TK sampai SMA pasti aku sekolah di sekolah yang sama.

Tadi siang aku ikut vaksin bareng teman-temanku. Biar tidak kena covid-19 kata bu guruku.

Aku berangkat ke SLB di kota. Aku tidak tahu namanya. Tapi kata bu Atika nanti aku bisa ketemu bu guruku yang sudah pindah ke sekolah itu.

Oh iya, aku berangkat diantar bapak ibu guruku. Tentu saja juga teman-teman satu sekolahku. Kami naik mobil. Seneng meski agak takut karena akan disuntik. Hehe.

Sesampai di sekolah kota itu, aku dan teman-teman menuju ke tempat pengecekan suhu tubuh. Aku dan teman-teman antre. Tidak boleh menyerobot antrean.

Dari kejauhan aku melihat bu Nara. Guruku yang sekarang menjadi guru di sekolah tempat vaksinku nanti. Ku lihat bu Nara sangat sibuk.

“Itu bu Nara, bu..”, kataku kepada bu Wiwik.

“Iya, kamu sapa sana..”, sahut bu Wiwik.

Aku memang ingin mendekati bu Nara. Tapi karena ku lihat bu Nara sibuk, maka ku batalkan untuk mendekatinya. Apalagi aku harus bener-bener antre.

***

Aku sudah berada di sekolahku. Tepatnya aku sedang berada di dapur asrama bareng Yuli, temanku. Kami sudah makan dan shalat tentu saja.

Di tengah-tengah aku dan Yuli sedang duduk-duduk, ku dengar suara motor diparkir. Dan aku segera melongokkan kepalaku.

Aku tersenyum bahagia. Ku lihat bu Nara memarkirkan motorku.

“Bu Nara…”, sapaku dari kejauhan.

“Hai, Atin.. Sedang apa kamu?”, sahut bu Nara.

Segera kudekati bu Nara. Ku salami bu guruku itu.

“Aku tadi disuntik.. Aku lihat bu Nara..”, kataku dengan polosnya.

“Oh.. Kamu tadi ikut disuntik ya?”.

“Iya, bu..”.

“Kok tidak menyapa bu Nara kalau kamu lihat bu Nara?”, tanya bu Nara.

“Tidak, bu..”, kataku sambil tersenyum malu.

“Oke.. Bu Nara ke kantor sana dulu ya, Tin..”, kata bu Nara kepadaku.

Ku anggukkan kepalaku.

Aku merasa senang sekali bu Nara masih ingat sama aku. Dan masih mau ngomong-ngomong sama aku meski sebentar. Karena bu Nara akan bertemu dengan bu Atika.

Tinggalkan Balasan