Selamat pagi sobat,
Di pagi hari ini saya mengulas topik di rubrik NGETEH MORNING tentang mempersiapkan sebuah Buku jelang diterbitkan.
Kemarin (Senin, 15/02/2021), persyaratan untuk pengurusan ISBN buku saya yang ke-14 oleh Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) bersama dengan tujuh judul buku lainnya sudah diajukan ke Perpustakaan Nasional.
Buku saya yang ke-14 ini merupakan kumpulan 56 artikel dari rubrik NGETEH MORNING selama 8 Minggu dan saya beri judul “NGETEH MORNING Bareng Nurwendo” dan merupakan Seri 1.
Untuk pengurusan ISBN di Perpustakaan Nasional maksimal tiga hari setelah diajukan oleh Penerbit dalam hal ini YPTD dan bila persyaratan terpenuhi maka ISBN untuk Buku saya sudah bakal dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional dan setelah itu rencananya YPTD akan mencetak buku yang sudah ber-ISBN tersebut pada hari Rabu (24/02/2021) mendatang.
Setelah Buku ber-ISBN, para penulis akan mempersiapkan cover buku dan naskah lengkapnya sebelum dikirim via email ke YPTD dan selanjutnya oleh YPTD akan diteruskan ke Percetakan Buring.
Biasanya, sebelum cover buku dan naskah lengkapnya saya kirim via email ke YPTD maka saya akan melakukan pengecekan terakhir dari seluruh artikel yang terdapat dalam buku tersebut.
Penyakit kronis yang sulit saya hilangkan adalah ketelitian dari membaca setiap artikel. Yang saya anggap sudah tidak ada lagi kesalahan tulis huruf atau istilahnya typho.
Namun setelah buku dicetak dan saya baca, masih saja ditemukan kesalahan huruf dalam penulisan sehingga saya harus kembali melakukan pengecekan sebelum dicetak ulang untuk para pemesan buku tersebut.
Hal ini terjadi ketika kemarin saya membaca baca salah satu buku saya dan ternyata saya masih menemukan kesalahan huruf, kata ditemui yang tertera di buku, ditenui.
Saya pun harus memperbaikinya di laptop dan kembali menyusun buku tersebut dalam bentuk pdf.
Penyakit kronis ini memang harus bisa saya hilangkan ketika saya akan melakukan pengecekan terakhir untuk buku saya yang ke-14 ini.
Penyakit kronis ternyata bukan hanya ada di diri saya saja karena saya pernah berbincang bincang dengan beberapa kawan sesama penulis buku juga menyatakan hal yang sama. Sudah yakin tidak ada kesalahan huruf namun setelah buku dicetak masih ditemukan juga kesalahan huruf.
Manusia memang tempatnya lalai dalam hal ini tidak teliti, begitu kata sahabat saya .. hehehe ..
Sobat, saya sudahi tulisan ini dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat ..
NH
Depok, 16 Februari 2021