Menanamkan Nilai Karakter Peduli Lingkungan Lewat Darik

Fiksiana, Puisi, Terbaru120 Dilihat

Nilai karakter peduli lingkungan terdiri dari dua kata, yaitu peduli dan lingkungan. Peduli dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) termasuk kelas kata verba dan disimbolkan dengan huruf v. Menurut KBBI, peduli bisa berarti mengindahkan, dan juga diartikan sebagai memperhatikan. Arti lain dari peduli menghiraukan.

Selanjutnya menurut KBBI, lingkungan termasuk nomina yang disimbolkan dengan huruf n. Lingkungan diartikan sebagai daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk di dalamnya. Lebih lanjut lagi, menurut KBBI, lingkungan juga berarti bagian wilayah dalam kelurahan yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan desa. Lingkungan bisa diartikan juga sebagai golongan atau kalangan. Selain itu juga, lingkungan berarti semua yang memengaruhi kehidupan manusia dan hewan.

Dari pengertian tersebut peduli lingkungan merupakan kesadaran diri dalam menjaga semua yang memengaruhi kehidupan manusia dan hewan. Sehingga menumbuhkan karakter ini akan menjadikan anak memiliki kesadaran diri untuk melakukan hal-hal baik terhadap lingkungan sekitarnya. Namun, hal tersebut bukanlah proses yang terjadi secara instan. Membutuhkan proses berkesinambungan untuk bisa mendapatkan hasil pemahaman secara menyeluruh. Selain itu, anak juga memerlukan dukungan sekitar agar bisa memahaminya.

MAKNA PEDULI LINGKUNGAN

Nilai karakter peduli lingkungan memuat tentang upaya menjaga sekitar. Tujuannya adalah demi terjaganya pembaharuan alam secara berkesinambungan. Selain itu juga menjamin keberlangsungan hidup makhluk di alam. Makhluk hidup bisa berkembang secara alami. Dengan kata lain, dukungan lingkungan sekitar merupakan syarat kehidupan yang lebih baik.

Anak sebagai generasi masa depan juga harus memiliki pemahaman tentang upaya menjaga lingkungan. Upaya memberikan pemahanan tersebut akan berhasil hanya jika orang dewasa di sekitar juga peduli. Bukan saja peduli terhadap lingkungan, tetapi juga terhadap usaha memberikan pemahaman terhadap anak.

Kepedulian orang dewasa di sekitar akan membuat anak berusaha melakukan hal yang sama. Keteladanan merupakan kunci pembuka kesadaran diri anak terhadap karakter peduli lingkungan. Anak yang tumbuh di lingkungan yang tidak memiliki kepedulian tidak akan bisa memperoleh contoh yang baik. Hingga akhirnya anak tidak bisa menjadi sosok yang peduli lingkungan. Terbayang apa jadinya alam tanpa kepedulian, bukan?

Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika orang tua memberikan keteladanan peduli lingkungan. Demikian juga halnya dengan guru di sekolah. Sebagai orang dewasa memberikan contoh baik adalah kewajiban. Penting rasanya bercermin pada diri sendiri. Tujuannya agar tidak serta merta nenyalahkan anak apabila mereka tidak bisa menjaga lingkungan sekitarnya.

Namun, bukan itu saja faktornya. Keteladanan saja masih belum cukup. Harus ada upaya menggerakkan anak menemukan kesadaran diri. Contohnya yaitu melalui pelibatan mereka secara langsung dalam upaya menjaga lingkungan sekitar. Hal-hal kecil bisa dilakukan secara bersama-sama. Anak-anak akan terbiasa hingga menjadikannya sebagai kebiasaan.

NILAI KARAKTER PEDULI SOSIAL BAGI ANAK

Pada anak usia dini, mengajaknya melakukan hal-hal sederhana bisa menjadi alternatif. Misalnya, dengan mengajak anak terlibat langsung dalam kegiatan penanaman tumbuhan di lingkungan rumah. Aktivitas lain yang juga bisa dilakukan adalah misalnya membiasakan membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, orang tua juga bisa mengenalkan karakter ini melalui buku cerita anak.

Selain orang tua, guru di sekolah juga memiliki peranan penting. Guru bisa menanamkannya lewat aktivitas langsung, misalnya gerakan pembiasaan pembersihan, penjadwalan piket, dan sebagainya. Guru yang kreatif juga bisa mencoba mengenalkannya lewat media tulisan. Contohnya adalah buku pengayaan fiksi, baik itu cerita anak maupun puisi. Memanfaatkan media yang relevan ini bisa pada saat jam belajar di sekolah. Oleh karena itu menumbuhkan nilai-nilai tersebut dapat melalui beragam tulisan. Salah satu contohnya adalah puisi darik.

Seperti halnya cerita anak, puisi darik sebagai genre baru juga bisa dibuat dari berbagai tema. Lebih lanjut lagi tema-tema tersebut bisa menyesuaikan dengan target sasaran. Di sisi lain, bagi anak usia dini dan pendidikan dasar, tema nilai karakter sangat relevan. Oleh karena itu, dengan menanamkan lewat puisi mereka akan belajar mengeksplorasi banyak nilai dalam karakter pendidikan. Selanjutnya lewat membaca mereka akan bisa menemukan makna. Salah satu contohnya adalah makna nilai peduli lingkungan dalam pendidikan karakter.

Berikut ini adalah contoh puisi darik tema nilai peduli lingkungan dalam pendidikan karakter.

CONTOH DARIK NILAI PEDULI LINGKUNGAN (1)

Nilai Karakter Peduli Lingkungan

Aku Bisa

Bisa

Kata ayahku
Ragu menyergapku

Pasti bisa, katanya
Aku masih termangu
Ini pengalaman pertamaku

Sebatang pohon di tanganku
Mungil dalam diam menungguku 
Memberikan kepadanya kehidupan baru
Apakah aku akan mampu?

Bergelut dengan tanah kotor
Berjibaku dengan pupuk kandang
Demi apa harus kulakukan?
Hanya demi sebatang pohon?

Ayahku tidak diam
Mengisahkan tentang kehidupan
Selaras dan seimbang

Aku mengangguk
Kisah remuk

Tunduk

CONTOH PUISI DARIK (2)

Nilai Karakter Peduli Lingkungan

Banjir Pagi Itu

Matahari masih malu-malu, Kawan
Seolah enggan melagukan kehangatan
Senada kepastian enggan hilang
Lautan cokelat menjelma genang

Botol plastik mengambang
Ranting pandai berenang
Bersama air menerjang

Jangan lagi!
Lirih terdengar

Berkepanjangan

Tolong!

Jelas terlihat
Akhirnya berserakan

Seharusnya mengalir lancar
Andai saja sadar
Sayangnya cuma sekadar

Sampah lagi yang disalahkan
Padahal mereka punya kelakuan
Menyumbat dengan cara sembarangan
Sama sekali menepikan kesadaran

Contoh-contoh puisi darik di atas adalah puisi tema peduli lingkungan. Selanjutnya untuk contoh-contoh lain, orang tua atau guru bisa mengembangkan sendiri sesuai kreativitas. Di sisi lain, penulis juga masih membutuhkan masukan. Tujuannya adalah agar ke depannya bisa menghasilkan karya lebih baik. Selain itu, juga agar bisa terus mengasah kreativitas mengolah kata demi peningkatan kualitas pendidikan karakter anak. Contoh-contoh tersebut pastinya jauh dari kata sempurna. Kesimpulannya, mari saling menyempurnakan demi bersama-sama berjuang menanamkan karakter positif kepada anak sejak usia dini. Semoga dapat menjadi bahan referensi dalam menumbuhkan karakter peduli lingkungan kepada anak. Juga sekaligus sebagai upaya mendukung pengembangan nilai dalam pendidikan karakter anak.

Baca Juga: Puisi Darik: Genre Baru Puisi yang Menarik

Salam Bloger Pembelajar

Sudomo
www.eigendomo.com

Tinggalkan Balasan