PEENENTUAN

Cerpen22 Dilihat

PENENTUAN

Oleh:

Sutri Winurati, S.S

 

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, salam selalu sehat dan semangat produktif berkarya. Hari ke 18  di bulan Februari 2021 untuk mengikuti lomba blog  Ikatan Guru TIK PGRI.

 

Perjalanan menjadi seorang pendidik sangatlah berkesan. Suka, duka, bahagia, senang, sedih, apapun yang dirasakan bercampur ketika menjalaninya. Mengarahkan, melatih, mengajar, mendidik peserta didik tidak semudah membalik telapak tangan. Menciptakan generasi emas harus penuh dengan keikhlasan dan semangat yang tinggi. Apalagi di sekolah pinggiran bukan sekolah kota. Mencipta anak-anak emas yang notabene tidak tahu tentang persaingan di kota lebih menguras tenaga, pikiran dan waktu. Menjadikan anak didik yang tidak bisa apa-apa menjadi bisa, prosesnya tidak seperti membuat donat dengan resep dan cara yang sesuai dan jadi donat lezat yang bisa dinikmati. Tetapi butuh trik macam-macam karena yang dihadapipun beraneka macam karakter dan wataknya. Daya serap satu siswa dengan yang lain juga berbeda.

Ketika itu panggilan dari Bapak Kepala Sekolah tertuju padaku. Penuh dengan tanya isi otakku. Ada apakah beliau memanggilku. Aku datang ke ruangan beliau dengan membawa segudang ragu dan pilu. Takut apabila ada kesalahan besar yang aku lakukan. “Silahkan duduk ma’am!”, beliau mempersilahkanku. “Trimakasih Bapak!”, jawabku, sambil aku duduk tepat di depannya. “Ma’am ini ada undangan FLS2N untuk SMP kita, saya berharap kita mengikuti lagi cabang story telling, syukur-syukur kita bisa wakili Kabupaten Sidoarjo lagi untuk menuju ke Propinsi Jawa Timur”, beliau menjelaskan. Lega rasa hati, pikiran ini ternyata informasi keikutan lomba. “Siap Bapak, saya akan persiapkan dengan sebaik-baiknya”, respon ku. “Masalah anggaran seperti biasa ya, buat proposal dan menyesuaikan dengan RKAS yang sudah dibuat”, tegasnya. “Iya Bapak, saya paham”, jawabku.

Setelah itu aku undur diri untuk menghimpun rencana, kekuatan untuk melakukan seleksi dan segala sesuatunya. Menggandeng suamiku untuk mempersiapkan property dan semuanya. Seperti biasa, cerita yang diminta untuk dipresentasikan ada 2, cerita local dan cerita internasional. Tahun ini adalah tahun 2014, kami mengadakan seleksi sekolah. Yang mengikuti seleksi kala itu tak lebih dari 10 siswa. Ya, memang yang mengikuti seleksi adalah yang gabung dalam ekstra strory telling yang merupakan ubahan dari ekstra conversation. Mereka mencoba mengeksplor apapun yang mereka dengar dan mereka terima dari arahan kami. “Untuk membuat naskahnya tolong segera diselesaikan, biar ma’am bisa koreksi dan member masukan dengan cepat”, aku menjelaskan. Mereka menjawab, “Baik ma’am!”. Ada salah satu yang bertanya padaku, “Ma’am apa tema dari cerita yang kita tulis?”. Aku menjelaskan, “Cerita narrative text yang menceritakan tentang fairy story, tentang myth, tentang fable, cerita local sekitar kita, paham?”. Mereka serempak menjawabnya, “Paham ma’am…”. Aku menegaskan, “Lebih baik cerita sekitar sekolah kita”.

Mereka menentukan cerita mereka masing-masing. Setelah mereka siap dengan cerita mereka, maka aku mengoreksi dan mengarahkan cerita yang mereka tulis. Tahap selanjutnya adalah reading. Mereka membaca denganpengucapan yang benar. Setelah itu mereka memahami isi cerita satu demi satu kata supaya mereka bisa mengintepretasikannya dengan baik. Menghafal adalah langkah selanjutnya. Setelah menghafal mereka dibebaskan untuk menggunakan properti sesuai dengan kreatifitas mereka masing-masing. Semua mendapatkan arahan dan bimbingan yang sama sebelum adanya seleksi atau audisi. Harusnya mereka berlatih juga di rumah, karena kalau mengandalkan di sekolah saja bakalan tidak cukup. Nampak sekali mereka sangat antusias untuk menggali potensi mereka masing-masing. Kami hanya memberikan waktu 1 minggu untuk mempersiapkan seleksi sekolah.

Waktu seleksi itu akhirnya datang. Dan terpilihlah sebuah nama yang sudah familiar di telinga kami waktu itu. Rahmat Agung Hidayat adalah pemain story telling selanjutnya. Setelah Ping-ping yang pernah wakili sekolah sampai Provinsi. Tahun 2013 sebelumnya juga Rahmat yang wakili, tetapi belum beruntung, karena belum bisa wakili Kabupaten. Harapannya Rahmat bisa menjadi terbaik di Kabupaten.

 

Sutri Winurati, S. S.

SMP Negeri 2 Sukodono, Sidoarjo

 

 

Tinggalkan Balasan