Menerbitkan sebuah buku adalah puncak dari semua usaha menulis. Menjadi sebuah pencapaian luar biasa ketika seorang penulis baru yang benar-benar baru menekuni kegiatan menulis buku, sanggup menerbitkan menerbitkan sendiri sebuah bukunya. Berhasil terbitnya buku solo kategori fiksi, non fiksi, kumpulan puisi, kumpulan cerpen, atau novel fiksi ilmiah untuk pertama kalinya adalah puncak kepuasan batin yang tiada taranya.
Seperti Mendaki
Bayangkan saja seorang pendaki gunung yang sebelumnya tidak pernah memiliki pengalaman mendaki gunung. Dengan niat mulia ingin menaklukkan puncak gunung, ia belajar segala sesuatu tentang teknik mendaki gunung. Belajar membangun komunikasi dengan lingkungan sekitar. Belajar bagaimana pertolongan pertama jika ada kondisi darurat. Melalui percobaan dan usaha tak kenal lelah dengan motivasi mencapai puncak, ia pun sukses memenuhi angannya. Tak terbayangkan bagaimana bebasnya perasaan, merdekanya jiwa ketika berada di puncak impian.
Menulis sebuah buku pun sama dengan mendaki sebuah gunung. Menulis buku membutuhkan keterampilan, kesabaran, dan dedikasi yang luar biasa. Selain itu, juga membutuhkan banyak kreativitas. Kreativitas menjadi bumbu penulisan buku melalui pemilihan ide atau topik yang menarik.
Di awal penulisan sudah pasti hadir banyak rintangan, seperti awal pendakian gunung. Gerbang masuk penulisan sudah ada di depan mata. Pilihannya adalah melanjutkan atau putar balik. Jika berjalan sendiri tanpa rekan seperjalanan, maka langkah terbaik adalah mengikuti panduan. Baik panduan cetak, tertulis maupun lisan.
Mencari Panduan
Penulis kreatif akan senantiasa mencari sumber informasi ketika ia mengalami jalan buntu. Ia akan mencari buku panduan menulis buku di toko-toko buku, toko online, informasi di grup media sosial, website dan sumber internet lainnya. Jika belum bertemu petunjuk yang dicarinya, ia akan mencoba mencari informasi lisan dengan menjelajah di YouTube, mencari informasi terkait teknik penulisan buku. Sebenarnya, dalam menulis buku, sumber informasi sudah tersedia di tangan kita. Tinggal apakah kita mau mengakses, mempelajari dan memanfaatkannya.
Dan, panduan terakhir, tidak ada salahnya mencoba bertanya pada orang-orang di sekitar Anda yang telah memiliki riwayat sebagai penulis. Panduan lisan dapat menjadi panduan terbaik di sini. Berbincang secara langsung akan memberi motivasi sendiri dan tentunya ada praktik menulis di sana.
Bagi penulis yang kreatif, ide tulisan mengalir seperti air dari mata air. Mengalir, mengairi setiap rongga kosong yang dilewatinya. Memberi kesejukan bagi yang menggunakannya. Bagi saya, bagi Anda, bagaimanapun, menulis kreatif adalah proses yang memerlukan kesengajaan.