(Greysia Polii/Apriani Rahayu Dok: olympics.bwfbadminton.com)
Dalam tulisan ini, saya akan menuliskan sepak terjang tim bulutangkis Indonesia dalam mengikuti Olimpiade Tokyo yang diselenggarakan di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang dari tanggal 24 Juli s/d 2 Agustus 2020 yang lalu. Dalam gelaran kegiatan multievent paling bergengsi ini, Indonesia berhasil menempatkan tujuh wakilnya yang masuk dalam daftar peserta setelah melewati rangkaian kualifikasi yang panjang. Tujuh wakil Indonesia tersebut mewakili sektor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.
Di sektor tunggal putra, yang lolos adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. Di sektor ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Di sektor ganda putri, Greysia Polii/Apriani Rahayu. Di sektor ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Terakhir di sektor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung.
1. Perjalanan Anthony Sinisuka Ginting
(Anthony Sinisuka Ginting Dok: olympics.bwfbadminton.com)
Dalam babak penyisihan, peringkat lima dunia Anthony Sinisuka Ginting tergabung di group J bersama dengan peringkat 94 dunia Gergely Krausz dari Hongaria dan peringkat 77 dunia Sergey Sirant dari Rusia. Anthony Sinisuka Ginting tampil super power, menang telak 21-13, 21-8 atas Gergely Krausz dan 21-12, 21-10 atas Sergey Sirant. Atas dua kemenangan tersebut mengantarkan Anthony Sinisuka Ginting yang diunggulkan di posisi kelima tampil sebagai juara group J dan lolos ke babak perdelapan final.
Dibabak perdelapan final, Anthony Ginting berhadapan dengan Kanta Tsuneyama dari Jepang. Anthony Ginting berhasil menunjukkan kelasnya sebagai pemain kelas dunia dengan menenggelamkan peringkat 13 dunia Kanta Tsuneyama lewat kemenangan dua set langsung dengan skor 21-14, 21-18.
Atas kemenangan tersebut, Ginting melaju ke babak perempat final berhadapan dengan pemain tangguh peringkat tiga dunia Anders Antonsen dari Denmark yang diunggulkan di posisi ketiga. Anthony Ginting lagi-lagi menunjukkan kelasnya sebagai pemain kelas dunia dengan menyingkirkan Anders Antonsen lewat kemenangan rubber set dengan skor 21-18, 15-21, 21-18.
Ginting melaju ke babak semifinal berhadapan dengan pemain tangguh peringkat enam dunia Chen Long dari China yang diunggulkan di posisi keenam. Sayang, dibabak semifinal Ginting gagal meembendung pemain Cjina tersebut dan harus menerima kekalahan dengan skor 16-21, 11-21.
Hasil ini, memaksa Anthony Sinisuka Ginting bertarung dalam perebutan medali perunggu berhadapan dengan pemain peringkat 59 dunia Kevin Cordon dari Guatemala. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Ginting dua set langsung dengan skor 21-11, 21-13 untuk memastikan meraih medali perunggu.
2. Perjalanan Jonatan Christie
(Jonatan Christie Dok: olympics.bwfbadminton.com)
Dalam babak penyisihan, peringkat tujuh dunia Jonatan Christie tergabung di group G bersama dengan peringkat 172 dunia Aram Mahmoud dari Belanda dan peringkat 42 dunia Loh Kean Yew dari Singapura. Jonatan Christie tampil perkasa menang telak 21-8, 21-14 atas Aram Mahmoud dan 22-20, 13-21, 21-18 atas Loh Kean Yew. Atas dua kemenangan tersebut mengantarkan Jonatan Christie yang diunggulkan di posisi ketujuh tampil sebagai juara group G dan lolos ke babak perdelapan final.
Dibabak perdelapan final, Jojo berhadapan dengan peringkat 11 dunia Shi Yu Qi dari China. Sayang, dibabak perdelapan final tersebut Jojo gagal membendung Shi Yu Qi dan harus menerima kekalahan dengan skor 11-21, 9-21.
3. Perjalanan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo
(Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo Dok: olympics.bwfbadminton.com)
Dalam babak penyisihan, peringkat satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo tergabung di group A bersama dengan peringkat 19 dunia Ben Lane/Sean Vendy dari Inggris, peringkat 10 dunia Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dari India dan peringkat tiga dunia Lee Yang/Wang Chi-Lin dari Chinese Taipei. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo tampil perkasa pada dua pertandingan awal, menang telak 21-15, 21-11 atas Ben Lane/Sean Vendy dan 21-13, 21-12 atas Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
Pada pertandingan terakhir di penyisihan group, kalah 18-21, 21-15, 17-21 dari Lee Yang/Wang Chi-Lin. Atas hasil tersebut mengantarkan Marcus/Kevin yang diunggulkan di posisi pertama tampil sebagai juara group A dan lolos ke babak perempat final.
Dibabak perempat final, Marcus/Kevin berhadapan dengan peringkat sembilan dunia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia. Sayang, dibabak perempat final tersebut Marcus/Kevin gagal meembendung pasangan Malaysia dan harus menerima kekalahan pahit dengan skor 14-21, 17-21.
4. Perjalanan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
(Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Dok: olympics.bwfbadminton.com)
Dalam babak penyisihan, peringkat dua dunia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tergabung di group D bersama dengan peringkat 32 dunia Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Nakura dari Kanada, peringkat sembilan dunia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia, dan peringkat delapan dunia Choi SolGyu/Seo Seungjae dari Korea Selatan. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tampil super power menang telak 21-12, 21-11 atas Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Nakura, 21-16, 21-19 atas Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan 21-12, 19-21, 21-18 atas Choi SolGyu/Seo Seungjae. Atas tiga kemenangan tersebut mengantarkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang diunggulkan di posisi kedua tampil sebagai juara group D dan lolos ke babak perempat final.
Dibabak perempat final, Ahsan/Hendra berhadapan dengan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dari Jepang. Ahsan/Hendra berhasil menunjukkan kelasnya sebagai pasangan kelas dunia dengan menenggelamkan peringkat lima dunia Takeshi Kamura/Keigo Sonoda lewat kemenangan rubber set dengan skor21-14, 16-21, 21-9.
Atas kemenangan tersebut, Ahsan/Hendra melaju ke babak semifinal berhadapan dengan peringkat tiga dunia Lee Yang/Wang Chi-Lin dari Chinese Taipei. Sayang, dibabak semifinal Ahsan/Hendra gagal meembendung pasangan Chinese Taipei tersebut dan harus menerima kekalahan dengan skor 11-21, 10-21.
Hasil ini, memaksa The Dadies bertarung dalam perebutan medali perunggu berhadapan dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang sudah dikalahkannya di babak penyisihan group. Akan tetapi justru pada moment yang sangat penting tersebut The Dadies mengalami kekalahan dari pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 21-17, 17-21, 14-21 dan gagal meraih medali perunggu.
5. Perjalanan Greysia Polii/Apriani Rahayu
(Greysia Polii/Apriani Rahayu Dok: olympics.bwfbadminton.com)
Dalam babak penyisihan, peringkat enam dunia Greysia Polii/Apriani Rahayu tergabung di group A bersama dengan peringkat 11 dunia Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean dari Malaysia, peringkat 14 dunia Chloe Birch/Lauren Smith dari Inggris dan peringkat satu dunia Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dari Jepang. Greysia Polii/Apriani Rahayu tampil super power menang 21-14, 21-17 atas Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean, 21-11, 21-13 atas Chloe Birch/Lauren Smith dan 24-22, 13-21, 21-8 atas Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Atas tiga kemenangan tersebut mengantarkan Greysia Polii/Apriani Rahayu yang tidak diunggulkan tampil sebagai juara group A dan lolos ke babak perempat final.
Dibabak perempat final, Greysia Polii/Apriani Rahayu berhadapan dengan peringkat tujuh dunia Du Yue/Li Yin Hui dari China. Greysia Polii/Apriani Rahayu berhasil menunjukkan kelasnya sebagai asangan kelas dunia dengan menenggelamkan peringkat tujuh dunia Du Yue/Li Yin Hui lewat kemenangan rubber set dengan skor 21-15, 20-22, 21-17.
Atas kemenangan tersebut, Greysia/Apriani melaju ke babak semifinal berhadapan dengan peringkat empat dunia Lee Sohee/Shin Seungchan dari Korea Selatan yang diunggulkan di posisi keempat. Greysia/Apriani lagi-lagi menunjukkan kelasnya sebagai pasangan kelas dunia dengan menyingkirkan Lee Sohee/Shin Seungchan lewat kemenangan dua set langsung dengan skor 21-19, 21-17.
Greysia/Apriani melaju ke babak final berhadapan dengan pasangan tangguh peringkat tiga dunia Chen Qing Chen/Jia Yi Fan yang diunggulkan di posisi kedua. Greysia/Apriani, di babak final secara gilang gemilang berhasil menaklukan pasangan China tersebut dengan skor 21-19, 21-15 dan menjadi penyelamat bagi Indonesia dengan mempersembahkan medali emas satu-tunya untuk kontingen Indonesia dalam ajang olimpiade Tokyo 2020.
6. Perjalanan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti
(Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti Dok: olympics.bwfbadminton.com)
Dalam babak penyisihan, pasangan peringkat empat dunia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tergabung di group C bersama dengan peringkat 53 dunia Simon Wing Hang Leung/Gronya Somerville dari Australia, peringkat 16 dunia Mathias Christiansen/Alexandra Boje dari Denmark dan peringkat lima dunia Yuta Watanabe/Arisa Higashino dari Jepang. Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tampil baik pada dua pertandingan awal, menang 20-22, 21-17, 21-13 atas Simon Wing Hang Leung/Gronya Somerville dan 24-22, 21-19 atas Mathias Christiansen/Alexandra Boje.
Pada pertandingan terakhir di penyisihan group, kalah 13-21, 10-21 dari Yuta Watanabe/Arisa Higashino. Atas hasil tersebut mengantarkan Praveen/Melati yang diunggulkan di posisi keempat tampil sebagai runner up group C dan lolos ke babak perempat final.
Dibabak perempat final, Praveen/Melati berhadapan dengan peringkat satu dunia Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dari China. Sayang, dibabak perempat final tersebut Praveen/Melati gagal meembendung Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan harus menerima kekalahan dengan skor 17-21, 15-21.
7. Perjalanan Gregoria Mariska Tunjung
(Gregoria Mariska Tunjung Dok: olympics.bwfbadminton.com)
Dalam babak penyisihan, peringkat 23 dunia Gregoria Mariska Tunjung tergabung di group M bersama dengan peringkat 65 dunia Thet Htar Thuzar dari Myanmar dan peringkat 38 dunia Lianne Tan dari Belgia. Gregoria Mariska Tunjung tampil perkasa menang telak 21-11, 21-8 atas Thet Htar Thuzar dan 21-11, 21-17 atas Lianne Tan. Atas dua kemenangan tersebut mengantarkan Gregoria Mariska Tunjung yang diunggulkan di posisi ke-14 tampil sebagai juara group M dan lolos ke babak perdelapan final.
Dibabak perdelapan final, Grego berhadapan dengan peringkat enam dunia Ratchanok Intanon dari Thailand. Sayang, dibabak perdelapan final tersebut Grego gagal meembendung Ratchanok Intanon dan harus menerima kekalahan dengan skor 12-21, 19-21.