Dari Tulisan Blog Jadi Buku

 

Bagi blogger, adalah suatu hal yang prestisius dan membanggakan apabila artikelnya atau karya fiksinya suatu saat dibukukan. Saya juga ingin sih suatu saat punya beberapa buku yang diterbitkan dan dibaca banyak orang.

Menulislah dengan gaya bahasamu sendiri. Siapa tahu ada editor di sana yang tertarik dengan gaya berceritamu.

Memang ada beberapa pilihan ketika seorang editor terpikat dengan artikel blogger. Yang pertama, artikel blog tersebut dipilih dan kemudian diminta untuk lebih detail menuliskan sehingga setebal buku. Atau, kalian juga bisa dipesan untuk menuliskan tema tertentu.

Jika dirasa kumpulan artikelnya mumpuni untuk diterbitkan sebagai buku, blogger bisa memilih antara menawarkan bukunya ke penerbit mayor dan indie. Kedua penerbit tersebut punya plus minusnya tersendiri.

Jika memilih penerbit mayor maka perlu kesabaran tersendiri karena setiap editor perlu membaca terlebih dahulu isi buku tersebut baru bisa memberikan jawaban apakah naskahnya diterima atau ditolak. Namun seandainya diterima maka penulis tinggal ongkang-ongkang kaki, tidak perlu memikirkan strategi promosi dan lain-lain. Untuk pembayarannya ada metode putus atau dibayar sekali di awal atau juga bisa secara sistem royalti.

Sedangkan pada penerbit indie, penulis diuntungkan karena bukunya bisa dicetak kapan saja. Ada beberapa sistem yang ditawarkan penerbit indie seperti penulis menanggung biaya produksi, penulis diharuskan membeli sejumlah ekslempar dan lain-lain. Dengan sistem ini penulis juga ikut repot, seperti ikut memikirkan strategi promosi dan pemasaran.

Dari tema, ada beragam hal yang bisa dijadikan buku. Yang umum digunakan adalah konsep piramida. Yang teratas adalah buku yang bersifat spesifik, yang paling bawah adalah buku yang bisa menjangkau semua kalangan. Setiap lapisan tersebut memiliki metode promosi dan pemasaran tersendiri juga segmen pembaca sendiri. Yang di lapisan teratas belum tentu kurang laku, dan sebaliknya.

Penulis juga bisa memilih mengikuti tren dan menciptakan tren. Tidak semua orang bisa menciptakan tren tapi juga tidak menutup kemungkinan sebuah buku dari penulis pemula menjadi tren baru. Jika dulu teenlit sempat merajai, sekarang tema romance dan komedi lagi marak.

Sebenarnya penerbit terbuka untuk menerima naskah blogger tentang apa saja. Menjadi penulis buku tentunya menguntungkan karena karyanya bisa dibaca banyak orang, nama jadi terangkat dan dapat menerima royalti.

Oleh karenanya jangan ragu untuk rajin ngeblog.

 

Catatan: sebagian tulisan pernah diunggah di dewipuspasari.net

Tinggalkan Balasan