Ada empat klaster penularan virus corona (Covid-19) di wilayah Jawa Barat karena ada peserta kegiatan tersebut yang terdeteksi positif Covid-19.
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, menyampaikan kabar tentang tiga pejabat di lingkungan Provinsi Jabar yang terdeteksi positif virus corona (Covid-19) yaitu Wali Kota Bogor Bima Arya, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. Hal ini disampaikan oleh Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, pada acara konferensi pers tanggal 24 Maret 2020 di Bandung, Jabar.
Selain itu Kang Emil juga memaparkan beberapa pola persebaran Covid-19 di Jabar berdasarkan klaster. Sejauh ini ada empat klaster yang jadi sumber penyebaran virus corona di Jabar.
Acara Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat di Hotel Swiss Bell Inn, Kabupaten Karawang, tanggal 8-10 Maret 2020, dihadiri oleh Kang Emil, Yana dan Cellica. Belakangan diketahui ada tujuh peserta Musda HIPMI Jabar yang terdeteksi positif Covid-19. Karena hadir pada acara itu Kang Emil dan istri sudah tes Covid-19 dengan hasil negatif. Tapi, “Saya akan tes lagi,” kata Kang Emil dengan nada tegas pada konferensi pers.
Klaster 1 penyebaran Covid-19 di Jawa Barat. (Foto: Dok/Tagar/Syaiful W Harahap)
Dengan data ini, dua peserta Musda HIPMI positif Covid-19 maka Musda Hipmi itu jadi sebuah klaster penyebaran Covid-19 sehingga, seperti dikatakan Kang Emil semua peserta Musda HIPMI Jabar harus segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk menjalani tes Covid-19. Alasanya peserta Musda HIPMI Jabar itu sudah masuk klasifikasi Orang dalam Pengawasan (ODP) karena sudah melakukan kontak dengan yang positif Covid-19.
Jika dilihat gambar di atas, maka penyebaran virus corona di Jawa Barat sangat masif karena peserta acara itu datang dari berbagai daerah di Jabar. Mereka sudah melakukan kontak dengan keluarga, karyawan, teman, dll. Ini bentuk mata rantai penularan Covid-19 di Jabar dengan sumber acara Musda HIPMI.
Klaster 2 penyebaran Covid-19 di Jawa Barat. (Foto: Dok/Tagar/Syaiful W Harahap)
Kang Emil lebih memilih kegiatan yang massal sebagai sumber penyebaran Covid-19. Selain Musda HIPMI Jabar sebagai klaster pertama, ada pula seminar keagamaan tanggal 25-28 Februari 2020 di Bogor sebagai klaster kedua. Seminar ini diikuti oleh banyak orang. Seorang peserta asal Solo dikabarkan meninggal karena Covid-19, sedangkan dua peserta ‘membawa’ Covid-19 ke Kaltim.
Baca juga: Penyebaran Virus Corona Klaster Bogor di Solo dan Kalimantan Timur
Karena sudah ada peserta yang terdeteksi positif Covid-19, seperti dianjurkan Kang Emil peserta seminar ini juga selayaknya menjalani tes Covid-19 karena mereka sudah berada dalam klasifikasi ODP. Selain seminar keagamaan ada lagi satu seminar juga di bulan Februari 2020 di Bogor. Peserta seminar ini juga dianjurkan tes Covid-19 dan seminar ini jadi klaster ketiga penyebaran virus corona di Jabar.
Klaster 3 penyebaran Covid=19 di Jawa Barat dari acara seminar di Bogor. (Foto: Dok/Tagar/Syaiful W Harahap).
Sedangkan klaster keempat adalah acara keagamaan di Lembang yang dilangsungkan tanggal 3 -5 Maret 2020 yang diikuti sekitar 2.000 peserta. Acara ini disebut Kang Emil sebagai klaster keempat.
Kasus-kasus positif Covid-19 di empat acara itu ditemukan melalui tes Covid-19 secara mandiri. Pemprov Jabar sudah mengantongi identitas peserta acara-cara tsb. Tapi, Kang Emil memilih kesadaran peserta acara-acara itu untuk menghubungi dinas-dinas kesehatan di tempat tinggal masing-masing atau menjalani tes Covid-19 secara mandiri.
Klaster 4 penyebaran Covid-19 di Jawa Barat. (Foto: Dok/Tagar/Syaiful W Harahap)
Selain empat klaster itu penyebaran Covid-19 juga terjadi di Kantor Wali Kota Bogor karena ada interaksi antara Wali Kota Bima Arya yang positif Covid-19 dengan pegawai selain dengan keluarga dan kegiatan-kegiatan dinas, dan sosial lain. Untuk mencari kontak dinas kesehatan akan melakukan contact tracing.
Begitu juga dengan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, contact tracing akan menemukan pegawai di Kantor Yana yang pernah kontak dengan Yana, keluarga dan komunitas lain dalam kegiatan dinas dan sosial. Hal yang saja juga terjadi di Kabupaten Karawang karena Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana positif Covid-19 sehingga ada interaksi atau kontak dengan pegawai, keluarga dan komunitas lain dalam kegiatan dinas, keluarga dan sosial.
Pola persebaran Covid-19 di Jabar melalui warga Jabar yang positif Covid-19. (Foto: Dok/Tagar/Syaiful W Harahap)
Dari hasil rapid test yang dijalankan di tiga tempat yaitu Stadion Patriot di Kota Bekasi, Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor, dan Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung akan bisa dilihat pola persebaran Covid-19. Menurut Kang Emil pola ini akan menjadi kajian dalam menentukan belajar di rumah dan bekerja dari rumah (tagar.id, 25 Maret 2020). *
2 komentar