“13.333 Spesimen Diperiksa dalam Sehari, Pemerintah Kejar Target 20.000 per Hari.” Ini judul berita di kompas.com, 5/6-2020.
Judul berita ini membawa sebagian orang pada situasi yang fantastis. Padahal, ada beda SPESIMEN dan ORANG terkait tes Covid-19. Celakanya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, tidak pernah menyebutkan jumlah ORANG yang jalani tes Covid-19 per hari.
Pada berita “Kasus Positif COVID-19 Naik 467 Orang, Sebanyak 15 Provinsi Tak Laporkan Penambahan Kasus”, 1 Juni 2020, di situs resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (covid19.go.id) disebutkan: Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 333.415 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 95 laboratorium, Tes Cepat Molekuler (TCM) di 59 laboratorium dan Laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 179 lab. Secara keseluruhan, 232.113 orang telah diperiksa dan hasilnya 26.940 positif (kumulatif) dan 205.173 negatif (kumulatif).
Spesimen yang diuji 333.415, sedangkan jumlah orang yang telah diperiksa (dites) 232.113. Maka, spesimen sebanyak 333.415 itu diambil dari 232.113 orang. Tanggal 1 Juni 2020 jumlah orang yang dites adalah 8.489 dengan jumlah specimen 10.039. Hasilnya, 467 positif Covid-19.
Di infografis yang juga diunggah di covid19.go.id di boks UJI PCR ada keterangan ORANG dan SPESIMEN. Pada infografis tanggal 5 Juni 2020 ada keterangan ORANG 256.910 dengan tanda penambahan 5.074. Artinya, jumlah ORANG 256.910 pada tanggal 5 Juni 2020 bertambah 5.074 dari jumlah tanggal 4 Juni 2020. Ada pula keterangan SPESIMEN 380.973 dengan tanda penambahan 13.333. Jumlah SPESIMEN 380.973 pada tanggal 5 Juni 2020 bertambah 13.333 dari jumlah tanggal 4 Juni 2020.
Sumber: covid19.go.id
Sedangkan tanggal 5 Juni 2020 jumlah SPESIMEN yang diuji 13.333, tapi jumlah ORANG yang jalani tes Covid-19 sebanyak 5.074 dengan hasil 703 positif.
Kalau kemudian Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar setiap hari jumlah spesimen yang diuji ditingkatkan sampai 20.000 tidak berarti jumlah ORANG yang tes Covid-19 sebanyak 20.000. Soalnya, satu ORANG bisa beberapa kali diambil SPESIMEN swab untuk tes Covid-19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 95 laboratorium, Tes Cepat Molekuler (TCM). Penyebutan MOLEKULER ini apa tidak salah? Yang benar adalah MOLEKULER.
Dalam berita juga disebutkan: Maka, total spesimen Covid-19 yang telah diperiksa hingga hari ini yaitu sebanyak 380.973 spesimen. Jumlah spesimen yang diperiksa itu berasal dari 256.810 orang. Diketahui, spesimen yang diambil dari satu kasus bisa diambil lebih dari satu kali.
Jika dihitung proporsi tes Covid-19 per 1 juta populasi besarnya adalah 256.810 (jumlah ORANG yang jalani tes Covid-19) dibagi jumlah penduduk 273 juta yaitu 940,7. Di ASEAN angka ini jauh lebih kecil dari Kamboja yang capai proporsi 1.345. Hanya unggul dari Myanmar di angka 583, sedangkan Laos ada di angka 1.077.
Ada baiknya Jubir Corona lebih arif dan bijaksana dengan menyebut jumlah ORANG yang jalani tes Covid-19 setiap hari bukan menonjolkan jumlah SPESIMEN yang bisa menimbulkan misleading (Kompasiana, 5 Juni 2020). *