Berprasangka baik kepada Tuhan Yang Maha Kuasa setiap apa yang terjadi pada diri. Inilah pola berpikir positif bahwa segala sesuatu yang menghampiri manusia semua baik adanya.
Mustahil Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang mendzolimi umat. Karena sesungguhnya manusia itu yang menganiaya diri sendiri. Mustahil segala kejadian itu diluar sepengetahuan Allah SWT. Semut hitam di batu hitam di malam kelam dan juga setiap lembar daun nan jatuh kebumi atas kekuasaan Tuhan.
Justru dalam lingkup perubahanlah Tuhan Yang Maha Bijaksana menyapa manusia. Menyapa dalam artian mengingatkan agar ada perubahan pada manusia untuk menjadi insan baik dan berguna.
Perhatikan 3 narasi berikut ini betapa hebatnya Tuhan Yang Maha Agung memperlakukan hamba Nya. Narasi dimulai dengan kosa kata : Tidak Mudah,..
Tidak Mudah untuk tersenyum ketika hati tersakiti, tapi akan terasa Indah ketika kita menyadari bahwa itu sebagian dari kasih Ilahi ketika Allah memindahkan kebaikan-kebaikan orang yang menyakiti.
Tidak Mudah untuk bangkit dalam keterpurukan, tapi akan terasa Indah ketika kita menyadari bahwa Allah sedang menyapa dengan cinta-Nya agar kita menjadi kuat.
Tidak Mudah untuk memberi ketika diri sendiri dalam kekurangan, tapi akan terasa Indah ketika kita bisa membahagiakan orang lain bukan hanya membahagiakan diri sendiri.
Masih banyak tidak mudah tidak mudah lain dalam kehidupan. Perjalanan hidup akan terus berlangsung selama hayat masih dikandung badan. Kesadaran atas kejadian diri dan untuk apa dilahirkan dimuka bumi ini setidaknya menjiwai bagaimana cara terbaik berkomunikasi.
Berkomunikasi dengan Tuhan Yang Maha Esa dalam lingkup Habblun Minallah dan bersilaturahim dengan sesama makhluk berupa Hablum Minannas. Mungkin inilah salah satu cara terbaik agar kehidupan manusia sebagai makhluk sempurna bermakna bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk bumi, tanah, air dan segala macam makhluk lainnya.
BHP, 19102020
YPTD