Dilanjutkan dengan cerita Totto-Chan yang beberapa waktu lalu pernah membahasnya. Dikarenakan terjadinya peperangan sehingga mengakibatkan sekolah Totto-Chan roboh tanpa sisa. Membuat perasaan para murid dan keapala sekolah beserta guru-guru sedih. Walaupun ada niat dari kepala sekolah untuk membangunnya lagi, namun masih sebatas hayalan semata. Karena peperangan yang tiada henti membuat impian itu terbenam bersama puing-puing bangunan yang entah kapan lagi bisa menjadi kenyataan.
Totto-Chan diungsikan ke daerah lain supaya tidak menjadi korban di peperangan itu. Rasa sedih yang berkecamuk membuat Totto-Chan ingin menjadi orang yang bermanfaat menjadi guru di sekolahnya yang kini telah rata dengan tanah.
Akhir cerita Totto-Chan yang telah dewasa dan cita-cita awalnya adalah ingin menjadi guru disekolahnya yaitu di Tomoe. Tapi cita-cita itu tidak bisa ditepatinya karena dia lebih menunjukkan kepada sebanyak mungkin orang bagaimana Mr. Kobayashi (guru sekaligus kepala sekolah) mendidik dan memberikan cinta yang luar biasa kepada anak-anak.
“Kau anak yang benar-benar baik, kau tahu itu, kan?”. Itulah kalimat yang selalu disampaikan olek Mr. Kobayashi kepada Totto-Chan. Sehingga kalimat itu menjadi landasan bagi Totto-Chan untuk meyakinkan dirinya bahwa yang dikatakan oleh gurunya adalah benar bahwa dirinya adalah pribadi yang benar-benar baik, dan ia tahu akan hal itu.
Mr. Kobayashi meyakini “setiap anak dilahirkan dengan watak baik, yang dengan mudah bisa rusak karena lingkungan mereka atau karena pengaruh buruk orang dewasa”. Mr. Kobayashi sangat menghargai segala sesuatu yang alamiah dan ingin karakter anak-anak cenderung berkembang sealamiah mungkin.
Spesialnya sekolah di Tomoe adalah setiap anak tidak ada yang ingin pulang ke rumah setelah jam pelajaran selesai. Dan pagi harinya anak-anak ingin segera sampai di sekolah Tomoe. Sekolah ini membatasi jumlah murid, tidak pernah banyak. Dan mempraktekkan kurikulum yang cukup bebas untuk mengembangkan kepribadian setiap anak dan membangkitkan harga diri.
Mr. Kobayashi sering berkata kepada guru-guru di dekolah itu “jangan mencoba memaksa anak-anak tumbuh sesuai bentuk kepribadian yang sudah digambarkan, serahkan mereka kepada alam dan jangan patahkan ambisi mereka, cita-cita mereka lebih tinggi dari pada, kalian”.
Akhirnya Totto-Chan orang yang pernah sekolah di Tomoe berhasil menuliskan kisah nyata yang pernah dialami dan dilihatnya. Sehingga buku yang ditulisnya best seller di seluruh dunia. Buku yang telah diterjemahkan ke banyak bahasa dan telah dibuatkankan taeternya. Sehingga menjadi buah bibir hingga saat ini.
Teman-teman Totto-Chan yang dulu waktu sekolah di Tomoe semuanya sukses dengan impian-impian masing. Mereka sering reunian, disaat reunian mereka tak lepas dari menceritakan tentang Tomoe dan Mr. Kobayashi.
Oh ya, Mr Kobayashi sebelum beliau mendirikan sekolah dan menjadi kepala sekolah. Terlebih dahulu beliau belajar dan mempersiapkan segala sesuatu dengan matang terutama terkait dengan kurikulum dan sistem pendidikan. Mr. Kobayashi juga langsung melihat dan mengamati sekolah-sekolah yang pernah dikunjungi. Sehingga akhirnya sekolah Tomoe berdiri dan sukses membentuk generasi-generasi yang luar biasa.
Jika sekolah, kepala sekolah dan guru memiliki visi dan misi yang jelas. Maka apapun yang ingin diberikan kepada siswa, ingin mereka seperti apa? Dan akhir dari perjuangan ingin seperti apa, maka tidak ada yang tidak mungkin.
Berjuang di pendidikan bukanlah hal yang mudah. Namun selagi ada impian dan keinginan yang kuat maka Allah akan mudahkan.
Setiap guru harus memiliki magnet yang kuat baik dari segi pengetahuan, metode dan solusi sehingga bisa menarik perhatian siswa dalam belajar bersama. Sehingga mereka betah disekolah dan disaat dirumah masing-masing mereka rindu akan sekolah.
Buku ini adalah buku yang wajib dibaca oleh setiap pendidik. Karena disaat menyelesaikan membaca buku ini ada sesuatu yang beda terjadi pada diri seorang guru. Karena begitu banyak ide yang ingin langsung dipraktekkan.
Jadilah guru-guru pembelajar
Jadilah sekolah yang membuat rindu terobati
Totto-Chan 2