HIKMAH

Terbaru53 Dilihat

HIKMAH

Oleh Oki Siwi

Pelajaran bisa kita dapat dari mana saja. Pengalaman pribadi atau jalan hidup orang lain. Hikmah dari sebuah peristiwa adalah pelajaran yang berharga. Mengambil hikmah dari segala peristiwa yang terjadi perlu kesabaran dan keikhlasan hati. Hikmah yang diambil tentu saja sisi baik dan positifnya saja. Peristiwa atau kejadian belum tentu baik kadang menyakitkan dan membuat luka. Namun mengenang semuanya hanya sebagai pelajaran tanpa harus terluka lagi perlu tingkat kedewasaan yang tinggi.

Kejadian dan pengalaman buruk dalam kehidupan pasti pernah dialami oleh kita semua. Berbagai peristiwa sungguh tidak akan terlupa. Memori yang akan terus ada dalam hati dan pikiran. Beberapa sampai bisa membuat trauma yang panjang. Tidak apa-apa menangislah jika membuat sedih, teriaklah jika memang sakit sekali rasanya. Lepaskan semua yang sesak di dada. Tidak perlu takut semua atas izin Allah. Mintalah padaNya untuk selalu dikuatkan dan dijaga dari semua yang mengecewakan.

Takdir tidak semuanya menyenangkan. Setidaknya itulah yang ita rasakan. Tapi tentu saja bukan sengaja sang pencipta memberikannya. Semua sudah dirancangnya dengan baik dan sempurna, hanya kita saja yang tidak tahu kebaikan apa yang ada didalamnya. Karena sebaik-baik peristiwa adalah dalam batas kemampuan kita. Saat hal buruk terjadi dalam hidup kita dunia seperti mau hancur saja rasanya. Bingung bagaimana mengatasinya?. Kepada siapa harus mengadu?. Dimanakan keadilan. Mengapa ini terjadi padaku?. Dan jutaan pertanyaan yang mungkin muncul saat kita sedang jatuh.

Tetaplah tenang, hadapi semuanya. Kuatkan diri dan percaya pertolongan pasti ada. Sang pencipta tidak tidur dan sayang pada kita. Bertahan dengan kesedihan yang ada, harus yakin ada bahagia dan hikmah dibalik semuanya. Pelajaran berat dan berharga adalah belajar dari luka dan duka. Saar terguncang jangan paksa dan berpura-pura kuat. Carilah pertolongan. Rangkul orang yang mau dan bisa membantumu. Temukan solusi dan pantang menyerah.

Sulit untuk tidak mendendam, terutama pada orang yang pernah menancapkan pisau pada kita. Berdoalah agar waktu bersama kita untuk melupakan dan berdamai dengannya. Tidak harus dan tidak mungkin semua kembali seperti semula. Tapi kita harus menjadi lebih baik. Setelah pelajaran kehidupan yang berat itu kita tidak berubah baik maka tidak ada hikmah yang kita ambil.

Prasangka baik pada takdir dan jalan hidup sedikitnya dapat membantu melawan kesal. Amarah harus bisa diredam dengan syukur atas nikmat lain yang kita dapatkan. Tidak mungkin takdir baik tidak terjadi pada seseorang. Semua seimbang dan pada porsinya sudah dirancangkan pada kita. Fokus pada segala nikmat dan anugerah yang sekarang kita nikmati. Hal-hal kecil seperti lezatnya nasi putih hangat, tempe goreng, lalapan dan sambal ditemani segelas teh manis hangat harus disyukuri. Karena semua itu hambar jika kita sedang sakit gigi. Berbuat baiklah terus sampai kita benar-benar jadi orang baik yang tulus karena Allah. Aamiin.

Jakarta, 17 Februari 2022

Hari ke 24

30HariMenulis

Tinggalkan Balasan