Diam Seribu Bahasa

Diam Seribu Bahasa
Tung Widut

Gelapnya malam terangnya siang
Tanpa suara sedenting dari bibir manismu
Yang dulu merayu setiap waktu
Membuat mekar bunga di hatiku

Kemana kau berada saat ini
Kabarmu selalu ku nanti
Dalam rindu yang membelenggu
Seiring waktu yang terus berlalu

Angin semilir berhembus dalam malam
Ku tanya kau berada
Tak ada yang mampu menjawab

Sinar rebulan temaram tak pernah lagi bercerita
Tentang keindalan alam dihiasi lampu pijar
Hanya gelap yang ada

Mentari tak menyapa
Hanya memancarkan sinar tanpa gerakan
Hati terluka semakin dalam
Memendam rindu berkepanjangan

Kini benar taak ada suara
Tak ada sapa
Tak ada pula nyanyian
Hanya diam dalam bayangan

#10042022

Tinggalkan Balasan