Misteri Goa Siluman di Wonocatur yang Bikin Bergidik

Berita, Wisata177 Dilihat

“Di dekat sini ada beberapa situs peninggalan sejarah yang dapat kita kunjungi, antara lain Gua Siluman,” demikian ujar salah satu sobat yang kebetulan saya kunjungi rumahnya di kawasan Jomblangan, Banguntapan, Kab Bantul.

 

Senja itu dengan berboncengan sepeda motor, kami menuju ke Gua Siluman.  Dari Jalan Jomblangan, motor melintas di jalan Belibis dan kemudian belok kanan di jalan Bangau hingga ke ujung jalan yang sempit dan hanya bisa dilewati motor.

 

Ternyata kami melewati bagian belakang situs sehingga Harus berjalan di pematang empang.  Sekilas terlihat tembok bangunan tua yang berwarna kusam kuning tua bercampur hijau dan hitam karena lumut.  Kami masuk melalui pintu atau lebih tepat lubang berbentuk segi empat yang tidak terlalu besar, dan sampai di halaman belakang yang luas.  Suasana mistis langsung menyerbak terutama karena tidak ada siapa pun di sana kecuali kami berempat.

Tembok setinggi sekitar tiga atau empat meter  mengelilingi kompleks bangunan tua ini, sementara sebagian besar lantai atau tanah halaman belakang terlihat sedikit lembab dan berair. Harus pandai memilih tempat sebelum melangkah dan di bagian tengah ada bagian yang digali dan berfungsi sebagai saluran air.

 

Di sudut halaman ini terdapat sebuah kolam kecil yang dihiasi arca burung beri. Di bagian paruhnya, mungkin dulunya bisa memancurkan  air namun sekarang dalam kondisi sedikit rusak. Disudut lain, juga ada kolam yang mirip lengkap dengan arca burung yang hampir sama.

Kami kemudian berjalan menuju bangunan utama dan mengintip  bagian bawah bangunan. Terlihat sebuah lorong dengan atap model melengkung dan sebuah pintu di ujungnya. Pintu ini pun bentuknya melengkung di bagian atas dan memiliki hiasan berupa ukiran motif bunga- bungaan. Ada jendela kecil segi empat di sebelah kanan dan juga belokan ke kanan yang memberikan akses cahaya. Namun karena lantainya lebih rendah dan dalam kondisi becek dipenuhi air serta aroma lembab yang menimbulkan bau kurang sedap kami urungkan niat menjelajah bagian bawah bangunan ini.

 

Di bagian lain, ada lagi sebuah lorong panjang yang lebih gelap dan di ujungnya ada sebuah pintu dan cahaya cukup terang. Ada beberapa anak tangga sebelum pintu itu, namun lantainya dalam kondisi rusak dan tergenang air.  Rasanya lebih tidak mungkin lewat di sini kecuali mau berbasah-basah.

 

Akhirnya kami naik ke lantai atas melalui tangga yang ada di kedua sisi bangunan.  Dari bagian atas  ini kami dapat memandang keseluruhan bangunan dan halaman belakang  dengan lebih leluasa. Di luar tembok kompleks hanya terlihat ujung ujung pepohonan dan atap rumah yang bertingkat. Sementara di dalam bangunan suasana mistis tetap mendominasi.

Kemudian saya keluar dan naik menuju jalan Wonocatur yang ternyata merupakan  pintu depan situs ini. Barulah saya sadar bahwa situs ini sebagian besar terletak di bawah jalan. Ada dua papan informasi berisi nama situ sebagai cagar budaya dan peringatan denda bagi yang merubahnya.   Dari jalan, bangunan ini hanya berupah bangunan besar dan kokoh setinggi sekitar dua meter dengan warna kuning kehitaman yang memberikan kesan angker dan penuh misteri.

 

Konon situs  ini dulunya merupakan salah satu pesanggrahan peninggalan sultan Hamengkubuwono II bersama situs Warung Boto yang nasibnya serupa dengan Situs Goa Siluman.   Tidak jelas asal-usul mengapa dinamakan Goa Siluman, mungkin karena sempat dianggap sebagai tempat angker dan keramat oleh penduduk sekitar.

 

Dengan dijadikan cagar budaya, mudah-mudahan situs ini lebih terawat dan dapat dikembalikan kemegahannya.  Siapa tahu tidak kalah cantik dengan Taman Sari yang terkenal itu.

 

Yogya , Juli 2022

Tinggalkan Balasan