Senja yang Terabaikan

Senja yang Terabaikan
Tung Widut

Kumandang adan magrib menggema
Merambat dari dedaunan menuju langit jingga
Sangat istimewa sore itu
Sore yang melelahkan menimang anak-anakku
Sore yang harus ku lalui tanpa bisa menikmati mu

Dari lirikan mata sekelebat terlihat
Indah mu antara pepohonan di pinggir jalan
Semburat terang jauh di balik bukit
Mengubah mejadi lukisan terindah
Dalam sebuah pigora alam yang luas

Cahaya mu yang semakin redup
Menemani jalanan yang semakin sepi
Ketika kau jatuh dalam kegelapan
Lampu jalanan berusaha menggantikan

 

Tinggalkan Balasan