ALASAN JANGAN AMBIL INVESTASI SELEPAS BANGKRUT.
Tahun 2015 bisnis percetakan terpaksa saya tutup. Percetakan itu saya take over dalam kondisi merugi cukup besar karena digerogoti tikus. Saya bereskan semua aspeknya. Utang utangnya kita bayar lunas dan sudah bikin program pengembangan. Bisnispun mulai berkembang. Eh pas mau scale up bisnis, istri saya kena tipu teman lamanya dan harus membayar ganti rugi yang sangat besar ke banyak orang.
Masalahnya membesar dan merembet ke bisnis saya. Pilihannya saat itu jadi simalakama. Saya harus memilih menyelamatkan bisnis atau istri/keluarga. Ya tentu saya memilih menyelamatkan keluarga karena saat itu saya belum faham trik menyelamatkan keduanya.
Kondisi diperburuk ketika saya dalam kondisi goyang dan pengawasan melemah, orang marketing saya korupsi besar sekali. Orderan perusahaan dia cetak sendiri. Kacau bener itu orang. Akhirnya bisnispun tumbang dan saya tutup.
Kondisi ini cukup memukul mental saya. Lha bisnis sedang bagus, bersiap mau dikembangkan eh tiba tiba kena masalah besar.Untuk urusan masalah istri, saya terpaksa lego aset untuk membayar kewajiban kewajiban. Eh ternyata masih kurang banyak. Alhasil sayapun berutang cukup besar.
Tapi tentu saya tidak berdiam diri. Saya berusaha bangkit membangun bisnis. Beberapa teman dan relasi masih memberikan kepercayaan dan mau berinvestasi di bisnis baru yang saya bangun.Tapi sialnya semua bisnis itu hancur dan malah membuat utang baru, memperbesar jumlah utang yang ada.
Haduh saya tambah pusing. Berharap bisa bangkit malah dapat masalah baru, malah dapat utang baru. Saya lalu berkomunikasi dan berkonsultasi kepada beberapa mentor bisnis. Alhamdulillah dapat banyak pencerahan. Salah seorang mentor mengungkap kesalahan fatal yang membuat saya makin terpuruk yaitu menarik investasi luar setelah bangkrut.
Sebenarnya menarik investasi ketika bangkit dari bangkrut bukan masalah. dengan catatan pikiran kita harus sudah bersih dan jernih. Masalahnya,kalau kita mencoba bangun bisnis baru dan menarik investasi dari luar, sementara pikiran kita sedang kacau balau,galau, sumpek, bisa dipastikan bisnis baru kita ini akan bangkrut,ujar mentor saya.
Bagaimana mungkin pikiran yang sumpek dan kusut bisa membangun bisnis; menarik keputusan yang benar, membangun tim yang tepat, membangun sistem yang kuat,menjual dan meraih target, dan sebagainya.
Jadi ketika pikiran sedang sumpek lebih baik jangan ambil investasi dari luar supaya kita tidak mendapat masalah baru seperti bertambahnya utang, merusak hubungan baik dengan investor, kehilangan waktu,dan terutama kehilangan kepercayaan. Padahal kepercayaan ini akan sangat berguna dan menjadi daya ungkit yang hebat ketika nanti kita sudah benar-benar siap membangun bisnis berikutnya.
Lha bukannya kata motivator juga kita harus bangkit kalau bangkrut? Bukankah yang jadi masalah bukan berapa kali kita bangkrut tetapi berapa kali kita bangkit? Kok ga boleh cari invesan untuk bangkit?
Jadi gini maksudnya, ketika mau bangkit selepas bangkrut kita harus memperhatikan konteksnya. Jika kondisi mental fikiran kita masih kacau, banyak fikiran,banyak tekanan, maka sangat disarankan agar kita tidak menarik investasi dulu
Jadi kalau temen temen mau bangkit dari bangkrut, lebih baik jangan dulu ambil investasi luar sebelum fikiran kita bener benar bersih dan jernih. Lalu apa yang harus kita lakukan? Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam kondisi itu
Pertama, tenangkan hati dahulu. Bertobat dan pasrah adalah kata kunci yang penting dalam langkah ini
Kedua, beri waktu diri untuk bersiap sampai mental siap bergerak
Ketiga, lakukan apapun cara halal untuk mendapatkan uang cepat
Keempat, jika hati sudah siap barulah bergerak membangun bisnis yang baru (boleh jadi kita menarik modal dari luar).
Untuk trik ini akan kita bahas lebih banyak dalam tulisan yang lain Insya Allah. Biar kita bisa mengupas dan mengkaji lebih dalam. Insya Allah