Puisi | Lelaki yang Ingin Membeli Agama

Fiksiana, Puisi116 Dilihat

Lelaki senja menyusuri pasar, yang setiap Lima Tahunan

ramai dipenuhi penjaja agama

Lelaki yang tidak pernah mengecap Agama itu

Termanggu ditengah keramaian pasar

Betapa bernafsunya orang-orang yang menjajakan Agama

.

Lelaki yang ingin membeli agama mengurungkan niatnya

Dia begitu curiga, begitu entengnya orang-orang menjajakan Agama

Dagangan diobral seakan-akan tidak ada harganya

Sementara, dia ingin membeli agama yang begitu sakral

Demi ingin memperbaiki moral dan mencecap rasa beragama

Tontonan dihadapannya adalah kemunafikan

.

Lelaki yang ingin membeli agama, hanya membeli atributnya

Seperti yang dipakai orang-orang dipasar lima tahunan itu

Atribut agama dijual murah agar siapapun bisa memakainya

Lelaki senja yang bodoh, seketika cerdas ditengah kebodohan

pasar Lima tahunan

.

Kini lelaki yang ingin membeli Agama

Tak perlu susah payah membeli Agama, cukup mengenakan atribut Agama

Dia layaknya seorang ulama, tetap bisa menebar Sumpah serapah

Meskipun berjubah agama dan lengkap dengan segala atributnya

Lelaki yang mulai Renta itu, seketika cerdas dan jumawa

.

Atribut agama membuatnya percaya diri ditengah pasar Lima tahunan

Sudah susah membedakan dirinya yang dulu dengan sekarang

Dia berteriak kencang dipasar Lima tahunan, mengumandangkan ayat-ayat

yang tidak dia mengerti tafsirnya

Lelaki yang ingin membeli Agama, tidak terlihat bodoh dengan jubah agama

Jakarta 06112018

Ajinatha

Tinggalkan Balasan

2 komentar