Puisi | Sujud Terakhir Lelaki Durhaka

Puisi127 Dilihat

Sujud Terakhir Lelaki Durhaka

Lelaki yang tidak lagi muda itu menyimpan banyak dosa,

Kedurhakaan perbuatan nista yang tak pernah disadari,

hidup hanya memenuhi keinginan hati tanpa tujuan yang pasti

.

Lelaki yang tidak mengenal Tuhan itu hidup sesuka hati,

kejahatan Demi kejahatan dia lakukan,

tanpa pernah berpikir tentang dosa perbuatan,

Keluarga yang dimiliki tidak dianggap sebuah amanah

.

Lelaki itu mendekati senja ketika terkapar Tak berdaya,

Setelah menantang Tuhan untuk berdebat, ditengah hujan lebat,

dan diapun merasa hebat,

Bisa memarahi Tuhan karena tidak mengikuti keinginannya

.

Lelaki itu terkapar Setelah petirpun menyambar,

Ditengah hujan yang membasahi tanah-tanah kering yang tak terjamah,

lelaki itu sakit parah, mukanya pucat tak berdarah

.

Dunia begitu gelap dalam pandangannya,

tidak ada cahaya yang menyinari, lelaki itu panik dalam ketakutan,

dia ingin bangkit dalam kegelapan, namun begitu berat mengangkat badan

.

Dalam gelap sosok bayangan ibu yang sudah dia durhakai,

Menuntunnya untuk bangkit dari kegelapan, dia merasa Tuhan itu ada,

Dan mengirim orang yang sering dia sakiti untuk menuntun kejalan-Nya

.

Lelaki yang mendekati senja itu bangkit dari kegelapan,

bahagia menatap matahari yang menyinarinya, dia merasa mempunyai harapan,

dia terus bersujud dihadapan-Nya

.

Entah berapa sujud yang sudah dilakukannya,

dengan berbagai kerendahan hati,

membunuh kesombongan yang pernah dimilikinya, pada sujudnya yang terakhir,

lelaki itu menghembuskan napasnya dengan wajah penuh senyum.

.

Jakarta, 12102018

Tinggalkan Balasan