Memoar Pramuka #20 : Saatnya Menjadi Dewasa

Terbaru2612 Dilihat

Kini saya duduk di kelas 3 SMP, fase terakhir menjelang melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Masih ada beberapa aktifitas baik OSIS, maupun ekstrakurikuler lain seperti Nasyid, dan tentu saja Pramuka. Khususnya Pramuka, masih aktif ketika saya merasakan ada beberapa tawaran dan kesempatan yang menantang. Berbagai hal itu saya anggap sebagai ajang untuk melatih diri agar menjadi dewasa.

Undangan untuk berpartisipasi dalam beberapa kegiatan Pramuka hadir ke hadapan saya. Menariknya, bukan lagi sekedar peserta akan tetapi terlibat sebagai panitia. Ini adalah tantangan baru dan saya tertarik untuk menjajalnya, mulai dari panitia pelantikan SD, menjadi tamu dan narasumber bagi acara penggalang, Panitia penyelenggaraan Upacara Ulang Tahun Pramuka tingkat Ranting, sampai gelaran perkemahan ULATAKA.

Next Level : Menjadi Anggota Pramuka Dewasa

Jika dalam cerita-cerita awal di SMP saya di didik dan dilatih agar dewasa, maka setelah terlibat berbagai acara sebagai panitia dan penyelenggara, saya merasakan betul bahwa inilah rasanya menjadi dewasa. Saat kita terlibat untuk mengurus anggota, tidak ada lagi waktu untuk manja, baper, malas, ataupun hal lainnya. Perilaku-perilaku kekanak-kanakan kini bukan lagi hanya merugikan kita, akan tetapi merugikan banyak orang.

Awalnya menjadi dewasa memang tidak menyenangkan, banyak tanggung jawab yang harus kita pikul. Jika awalnya kita hanya memikirkan diri sendiri, tidak peduli dengan sekitar, masa bodoh dan acuh serta tidak mengukur akibat-akibat yang kita sebabkan, maka kali ini tidak. Dewasa adalah fase pengembangan diri yang memang akan terasa monoton, bahkan sebagian orang mungkin akan terpaksa dengan kondisi-kondisi yang ada. Termasuk saya mungkin menjadi dewasa sebagian diantaranya diakibatkan karena ibu yang mulai sakit-sakitan.

Filosofi penggalang adalah mempersiapkan peserta agar bisa hidup ditengah masyarakat secara dewasa. Dewasa dalam artian berkontribusi aktif dan produktif dalam partisipasinya pada lingkungan. Fase penggalang ini selesai di usia 15 tahun, dan beranjak usia 16 tahun seorang anggota Pramuka bukan lagi dalam status bersiap, tetapi harus sudah menjadi bagian masyarakat dewasa.

Fase berikutnya dalam Pramuka adalah Penegak, seorang anggota dewasa yang sudah terjun dan terlibat dalam masyarakat. Maka saya pun memutuskan untuk melanjutkan level kepramukaan, saya akan menjadi dewasa yang berarti menjadi Penegak.  

<<Bersambung>>

<<Selengkapnya>>

Abdullah Alhadad, S.T

Guru Informatika SMP IT Baitul Ilmi

 

Tinggalkan Balasan

1 komentar