Lika Liku Pelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi
Oleh : Alya Alvianisa
NIM : 21003
Tingkat : 1A
Assalamualaikum Wr. Wb, salam sehat untuk para pembaca cerita ini, pada kesempatan kali ini cerita saya yang berjudul “Lika Liku Pelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi” saya mulai dengan kondisi saat ini dunia sedang menghadapi masalah besar. Berawal dari munculnya suatu wabah penyakit yang disebabkan oleh virus, yaitu virus corona yang akrab disebut Covid 19, hampir semua aspek kehidupan mengalami perubahan-perubahan yang semakin hari semakin mengkhawatirkan, mendebarkan seluruh isi dunia.
Munculnya corona virus yang kita tau cepat menyebar melalui kontak fisik, ya oleh karena itu sekolah sekolah mulai dilakukan dirumah, semenjak saya kelas 12 SMA. Pembelajaran daring atau online merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi pembelajaran dilakukan melalui jaringan internet. Segalanya dilakukan dirumah, mulai dari belajar, ujian tengah semester, ujian akhir semester, sampai ujian praktek pun dirumah. Menjalani dengan bosan dan kurang semangat dengan tetap berharap semua cepat berakhir. Namun nihil, keadaan justru semakin parah, varian varian baru dari virus ini muncul dengan maraknya dan membuat banyak korban berjatuhan. Jadilah sekolah pun tetap dirumah sampai entah kapan, kita tidak ada yang bisa tau.
Pembelajaran jarak jauh yang saya alami sangatlah sulit, karna banyak kendalanya, mulai dari semangatnya, perangkatnya, jaringannya, serta kuotanya tentu, tapi alhamdulillah dengan susah payah semua bisa dipenuhi. Ya, karna walaupun banyaj kendala saya harus tetap semangat untuk belajar dan lulus. Semua bisa dilewati selama menyelesaikan pendidikan di SMA. Namun ada satu hal yang membuat saya berfikir kalau tidak semua murid dapat mengoptimalkan pembelajaran daring ini, karena saya lihat sendiri saudara saya 3 bersaudara sang kakak ditingkat 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang kedua di kelas 5 Sekolah Dasar (SD) dan yang terakhir di kelas 4 Sekolah Dasar(SD). Kendalanya di perangkat yang mereka gunakan yang mana hanya 1 milik ibunya, dimana mereka semua butuh perangkat itu untuk menunjang pembelajaran selama daring. Apalagi jika pekan ulangan tiba, mereka bergantian memakainya dengan ibunya yang harus izin ke guru yang bersangkutan untuk diberi senggang waktu agar anaknya bisa mengerjakan secara bergantian. Ya, seperti itulah setiap paginya diisi dengan suasana ricuh ketika bergantian.
Nah lanjut ke cerita saya…
Berlanjut ke dunia perkuliahan, di akper polri pun sama semua masih Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), setiap hari kami belajar melalui aplikasi zoom meeting yang dipantau oleh admin akper polri, alhamdulillah dengan dosen dosen yang hebat kami semua bisa mengikuti pelajaran dan belajar dengan serius. Namun ada kala nya jenuh, ngantuk, pegel duduk, sampai sakit pinggang juga huhuhu T__T. Tapi bagi saya yang paling bikin semangat adalah saat datang ke kampus untuk praktek. Saya bertemu teman teman, dosen, serta kakak tingkat. Tidak lupa juga memakai seragam yang paling bikin semangat.
Saat Ujian Tengah Semester (UTS) pun kami melaksanakannya dari rumah, namun nanti akan dilaksanakan Ujian Kompetensi (UKOM) yang dilangsungkan dikampus, kami semua akan diambil nilainya dalam mempraktekan materi yang diajarkan para dosen selama ini. Takut sekali untuk minggu depan, tapi harus tetap optimis pasti bisa dan dilancarkan.
Cukup sekian cerita lika liku pengalamam pembelajaran jarak jauh yang saya dan orang sekitar saya alami, saya yakin semua juga mengalaminya. Tetap semangat belajar daringnya jangan lengah dengan kesehatan agar kita semua dapat berkumpul dengan bebas tanpa masker yang membatasi.
Salam sehat.
Tertanda,
Alya Alvianisa.