Oleh : Ardiansyah
Akhir – akhir ini sering mendengar kata-kata unggul. Jika kita mencermati, dalam kata – kata unggul ada proses yang bernama seleksi dan kompetisi.
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? (5) Dia diciptakan dari air yang terpancar. (6) yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada. (7) (Q.S. At-Thoriq (86) : 5 – 7)
Kutipan surat di atas sedikit menceritakan tentang asal – usul penciptaan manusia. Manusia sejatinya adalah mahluk yang unggul. Jika kita melihat pada proses terciptanya manusia, maka keberadaan kita adalah bukti dari keunggulan kita saat proses pembuahan, dari 300 juta sel sperma yang memasuki vagina, hanya ratusan sel sperma yang akan mencapai tuba falopi (lokasi sel telur berada). Dari ratusan sperma tersebut, hanya ada satu sperma yang bertemu dengan sel telur, lalu proses pembuahan itu terjadi untuk menjadi Zigot yang akan berkembang menjadi Embrio (bakal janin). Embrio itu adalah yang paling unggul diantara ratusan yang unggul.
Jadi, sejak awal penciptaan, kita telah mengalami proses seleksi dan kompetisi. Lalu bagai mana mempertahankan dan mengembangkan potensi unggul yang kita miliki ?
Menjadi manusia unggul dapat dilakukan dengan memaksimalkan semua potensi yang kita miliki, diantaranya yaitu :
- Potensi fisik, seperti semboyan yang sering kita dengar ‘mens sana di corpore sano’ didalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling indah penampilan fisiknya dan paling sempurna kepribadiannya. Kesempurnaan dan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh insan lainnya.
- Potensi akal, yang menjadikan manusia berbeda dari mahluk lainnya adalah akal yang dimikinya. Akal manusia dapat dimaksimalkan dengan banyak membaca sebagai mana bunyi wahyu yang pertama kali turun “bacalah”. Dengan membaca maka manusia akan memperoleh banyak pengetahuan yang akan meningkatkan potensi akalnya. SDM atau manusia unggul dalam pandangan Al-Qur’an adalah manusia yang memiliki wawasan global (global mind-set).
Manusia adalah makhluk yang ingin terus mengkaji dirinya. Manusia selalu ingin memahami kebermaknaan dirinya. Manusia dianugrahi akal (fitrah berpikir) oleh Allah sehingga bisa menciptakan berbagai kreasi pemikiran, yang kemudian melahirkan beragam teori dan ilmu pengetahuan
- Potensi semangat hidup, dalam menjalani hidup haruslah dilakukan dengan semangat. Semangat yang lemah akan menurunkan potensi yang dimiliki manusia. Kelemahan semangat hidup juga akan berpengaruh dalam kesehatan diri manusia karena akan mempengaruhi mood (suasana hati). Mood yang jelek akan menghasilkan energy negative pada manusia yang akan berdampak merusak potensi unggul yang kita miliki
- Potensi Qalbu, qolbu/hati merupakan kekuatan untuk menata kehidupan kita. Hati yang bersih akan membawa akhlak mulia. Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya dalam tubuh (manusia itu) ada segumpal daging. Apabila daging itu bagus maka baguslah seluruh tubuh manusia itu dan apabila jelek (rusak) maka rusaklah seluruh tubuh manusia itu. Ketahuilah itu adalah hati (qolbu).” (al-Hadis).
Jadi itulah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan dan mengembangkan potensi unggul yang telah Allah SWT karuniakan pada diri kita.
So kira – kira kita sudah termasuk unggul belum ya ??