Oleh : Ardiansyah
“Buku Adalah Jendela Ilmu”
Begitulah bunyi pepatah yang sering kita dengar sampai saat ini. Saat ini bahan bacaan sangat mudah didapat, tinggal googling maka semua kebutuhan kamu akan bahan bacaan telah tersedia. Namun hal ini belum dirasakan lengkap, karena menurut penulis bahan bacaan yang tersaji di internet saat ini adalah bentuk instant dari sebuah ilmu pengetahuan.
Kenapa instant ? Karena bahan yang tersaji di internet kebanyakan hanyalah puncaknya saja (dalam sebuah fenomena gunung es), bukan pengetahuan mendalam dan lengkap. Ada banyak yang harus digali oleh pembaca yang bisa diperoleh dengan membaca buku. Dengan membaca buku maka kita akan mendapatkan informasi lebih rapi, teroganisir, dan lengkap
Selain itu dengan membaca buku bisa membuat kita memahami lagi gagasan yang disampaikan penulis, sudut pandangnya, atau bahkan latar belakang penulis itu sendiri dan kita juga bisa tahu referensi yang digunakan penulis.
Bagaimana dengan e-book ?
Di era digital seperti sekarang ini, jika kita amati dan cermati, maka kita akan melihat fenomena penggunaan e-book. Diberbagai kalangan, seperti pelajar dan mahasiswa, e-book menjadi hal yang lumrah karena kemudahan aksesnya selain buku dalam fisik (konvensional)
E-book menurut pengertiannya adalah buku dalam bentuk (versi) digital yang menyajikan informasi berupak teks, gambar audio, dan video atau multimedia yang bisa dibuka melalui laptop, komputer, dan smartphone.
Jadi dibandingkan dengan buku konvensional, secara umum buku digital memiliki beberapa keunggulan diantaranya bersifat Paperles sehingga ramah lingkungan, memiliki tampilan dinamis karena bentuknya yang multimedia. E-book juga lebih praktis dan mudah dibawa, tidak memakan tempat jika dibawa seperti buku konvensional, dan tahan lama karena tidak mudah sobek dan termakan usia seperti buku konvensional
Namun disisi lain, E-book bukannya tidak memiliki kekurangan. Seperti namanya yang digital (elektronik), e-book memerlukan perangkat elektronik dalam penggunaannya. Otomatis kika kita tidak memiliki perangkat tersebut, maka kita tidak bisa mengaksesnya.
Dalam beberapa kasus, penggunaan e-book juga berdampak dengan kesehatan mata pengguna perangkat elektonik seperti smartphone atau laptop. Berlama-lama di depan layar ini dapat menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan mata.
Terkadang juga e-book membutuhkan aplikasi atau perangkat lunak tertentu untuk membuka buku digital yang bisa diperoleh dengan mengunduh aplikasi baik yang gratis maupun berbayar.
Faktor-faktor ini kadang – kadang yang membuat penggunaan buku digital jauh lebih rumit dibandingkan buku konvensional.
Memang tidak berlebihan jika ada yang menyebut buku digital bisa menjadi pilihan alternatif yang bisa digunakan untuk menunjang kebutuhan mencari bahan pembelajaran atau bacaan lainnya, namun menurut penulis buku adalah masih merupakan suatu alat dalam mencari sebuah ilmu yang valid. Hal ini karena masih sulit bagi kita, terutama penulis, untuk memilah apakah sumber yang berasal dari internet itu valid atau tidak.
Wallahu a’lam bish-shawab