Menelisik Sunyi

    Sumber gambar https://pin.it/7znJTe1

    Dear, detak jarum jam yang terus berputar
    Semoga setiap tik-tak mu adalah doa
    Aku tak tahu di detik berapa kita akan merasa sedih, dan di detak berapa akan gembira

    Kita hanya bisa memandang mereka bagaikan rimbunnya dedaunan di atas pohon
    Hempasan angin yang menerpa bagaikan senda gurau.
    Diantara pancaran mentari penyejuk hari

    Mungkin kita hanya bagian yang tak berarti
    Mencoba menelisik sunyi
    Dan membiarkan pergi
    Cukup memandang dari tepian kata yang masih tersembunyi

    Dear jarum waktu yang tak pernah berhenti,
    Tak ada yang harus disesali, tak ada yang harus diharap agar datang atau pergi
    Kini takkan sendiri, takkan sepi

    Meski hanya suara detakmu yang setia menemani

    Ruang Puisi, 22 Agustus 2021
    *Puisi ke 15 KMAA

    Pernah terbit di sebuah blog

Tinggalkan Balasan