Jauh terletak di tengah kota kecil Rumah sederhana berwarna biru Halaman luas tempat bermain di kala sore Di hiasi beberapa pohon membuat sejuk suasana Ditimang disayang didekap siang dan malam Selengkapnya
Penulis: Rizky Febrinna
Bungkusan Tak Berwujud
Berlomba meminta simpati Berebut perhatian bersama berlari Menata ruang jiwa rimbunkan bunga hingga bersemi Mengemis kasih rasa sakit tak dipeduli Tidak ada yang melihat dan menjadi pemerhati Tak ada penghargaan Selengkapnya
Mati Hati
Putih bersih terlahir tanpa noda Harum tak bosan ingin selalu di dekatnya Cerah tanpa dosa sejukkan pandangan mata Penenang jiwa penghilang gundah gulana Bola mata hitam menyirat takdir hidup Berbinar Selengkapnya
Tak Terlupakan
Sunyi di pagi hari awali langkah kaku dan penuh teliti Pintu kelas masih setia melihat pergerakan angin yang mulai tak betah Deriknya buat mata mencari kumpulan suara yang dirindukan Di Selengkapnya
Semburat Angan
Lembut mengisi ruang kosong Tabur benih mimpi yang sempat tertunda Tapaki satu demi satu lubang yang hampir tertutup Amati secara jelas tumpukan rencana yang lama tersusun indah Suara kecil redam Selengkapnya
Mungkin Harus Begini
Cerita mengalir di rentang waktu kelam Dari tiada kata-kata hingga tak terhenti terucap oleh mulut manis berbalut madu Penuhkan bait demi bait menjadi paragrap buntu Tidak diizinkan namun terus berdebat Selengkapnya
Jerit Dalam Hati
Mata lelah rajai malam seperti biasa Tatap nanar pada dua buah hati pelipur lara Dua jiwa perantara dia ada di tiap waktunya Reguk manis hari perwakilan semua rasa Malam masih Selengkapnya
Dalam Bayang Semu
Bertambah seri raut wajahmu Duplikat iras bahagia dalam berkah yang penuh Tawa hias tangismu yang habis Mewarnai sendi kehidupan bertumbuh meski tak rata Menyebarkan aroma wangi penuh satu demi satu Selengkapnya
Kata Mereka
Teratasi dengan mudah yang difikir susah Satu demi satu beri jawaban jelas Yang tersembunyi terkuak buat nyaman siapa saja yang melihat Menggilas benang merah penuh rahasia Buang ragu buat ceria Selengkapnya
Petualang Malam
Masih tenang di ufuk timur beri lambai tanganmu Datang perlahan menghasut apa saja Tapi tidak hari ini Seolah seyum tertahan di balik licikmu Atur nafas beri jeda fikir tentangnya Berbentuk Selengkapnya
- Sebelumnya
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- Berikutnya
Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.