Awal masuk di Kompasiana membuatku merasa berada di tempat yang asing. Banyak tulisan inspiratif, ku baca satu demi satu judul yang kuanggap menarik. Sungguh kagum dengan semua tulisan yang ada, Selengkapnya
Penulis: Rizky Febrinna
Berkah tak terdugaMu
Tanpa sadar angin menerpa lembut Langkah kaki perlahan tinggalkan jejak Pandang ke depan terawang yang didamba Bukan khayal, ingin nyata berawal doa Bau harum semerbak sesaat lupakan duka Kehangatan menjalar Selengkapnya
Terus Saja
Tak akan pernah berpaling dari kenangan Masih berdarah luka yang tak akan terlihat oleh siapapun Penuh senyum palsu dilema memburu Kado semu terbiaskan sedih yang temaram Bukan maksud ingin tumbuhkan Selengkapnya
Untuk Teman Jauhku
Tak ku tahu jika akhirnya begini Tau ku rasa semua membekas di hati Andai tak tertulis mungkin terkikis Andai tak tercatat mungkin terasa berat Prestasimu terukir indah Tulisanmu sungguh mendayu Selengkapnya
Waiting for You
Duduk bersama bicarakan apa saja Tatap mata seolah banyak yang tertunda Dawai biola tenangkan sekejap romantika Bius raga bingung amarah dibawa kemana Malam semakin panjang abadikan luka Benihkan carut marut Selengkapnya
Tetap Di sana
Biru tenang pancarkan aura sejuk Gemericik bening enggan tinggalkan meski sejenak Silaukan terang jelma damai berarak Timbun ia jauh tenggelam terperosok Sunyi diam resapi makna Ingin terus di sini tak Selengkapnya
Fatamorgana
Terungkap bagi mereka kata benar Sorak sorai hiasi langit kelam Dingin malam bekukan minda Decakkan kata salah di atas kata umpan Terus mereka agungkan kata benar Di bawahnya banyak tangis Selengkapnya
Miss You
Masuk cahaya hangatkan pagi ini Cermin diri saksi pernah terisi hati Bunga-bunga harap bersemi Buahkan rasa sayang sebagai penyemangat diri Angin terus dera ingin tak sampai Sentuh wajah sendu nan Selengkapnya
Biarkan Dia
Dia masih ada meski berada di sana Mengawasiku dan menunggu saatnya Berkomat-kamit mengulang kata Fikirnya hal buruk menjadi baik untuknya Dia terlihat biasa dan tak sabar ingin berjumpa Benci di Selengkapnya
Gelap dan Angin
Sepertinya pohon diam membeku pasrah Menyaksikan sekumpulan awan bergerak mendekati Sejuk semakin menggigil kedinginan Berharap hujan namun yang menyenangkan Berkata sang angin kepada langit Ajak kilat melihat-lihat taman Penuhi bunga Selengkapnya
- Sebelumnya
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- Berikutnya
Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.