Mengenang Masa Itu

Puisi, Terbaru, YPTD|oleh

Mengenang Masa Itu Tung Widut Masa kala bintang yang bertabur di langit gelap Mewarnai malam pekate jadi indah Bulan memancar menjadi pusat perhatian Satu ruangan bersama orang hebat Tersebar dari

Sampah Siapa Itu

Terbaru, YPTD|oleh

https://youtu.be/E3KSB3CqVuM Sampah Siapa? Rung Widut Sampah bisa menjadi masalah yang sangat pelik di kehidupan.  Setiap  rumah tangga pasti menghasilkan sampah. Masalah sampah  jadi masalah besar bila tidak di buang pada

Dusta Membawa Cerita

Puisi, Terbaru, YPTD|oleh

Dusta Membawa Cerita Tung Widut Cerita cinta tak hanya muda Tersembunyi di lubuk hati berlaksa hari di rasa Dusta mulai dirangkai Menutupi hal yang tak layak untuk dilihat Bangga yang

Pejuang Pagi

Puisi, YPTD|oleh

Pejuang Pagi Tung Widut   Embun basah perlahan turun Menjadi bunga titik air yang kadang beku Membasahi bulu mata yang melesat bersama roda Menyibak tirai kabut pagi dalam dingin Titik

Selaksa Malam yang Ku Nantikan

Terbaru|oleh

Selaksa Malam yang Ku Nantikan Tung Widut   Mengenalmu tenggelam oleh masa Dalam hamparan cerita saat muda Berjuta warna menghiasi indahnya dunia Terjalin indah seindah rasa Malam hening tanpa hiasan

Menunggu Sampai Garis Batas

Puisi, YPTD|oleh

Menanti Sampai Garis Batas Tung Widut Sehari matahari menyinari bumi Tentu lelah terasa Angin menerpa dedaunan hijau sampai jauh Sambil membawa berita Di dunia hiruk pikuk nafas berlomba dengan waktu

Rasa yang Terjeda

Puisi, YPTD|oleh

Rasa yang Terjeda Tung Widut Semua akan berlalu satu persatu Menapaki hari nyata yang tak pernah bisa di tepis Juga berjumpa denganmu Takdir telah ada tanpa terelakkan Tak kusadari pertemuan

Tikungan Menuju Surga

Terbaru|oleh

    Dari mana kalian? Nggak usah ikut-ikutan. Kamu tahu, kalau ayam-ayam ini sampai terlambat kamu beri makan bisa berakibat fatal. Bisa mati semua,” kata haji Muhyi. Nada suaranya meninggi.

Tikungan Menuju Surga

Terbaru|oleh

(6) Mereka menghampiri. Ditelantarkan kan seorang yang tengkurap orang itu. Dia mengerang kesakitan. Pak Rono mencoba melepas helm yang dipakai. Setiap kali tubuhnya dipegang, orang itu menjerit mengerang kesakitan. Juga

Tikungan Menuju Surga (5)

Cerpen, Fiksiana, YPTD|oleh

Brak….”             Terdengar suara benturan yang keras di kejauhan. Selamet dan Pak Rono yang baru saja meletakkan karung pakan ternak pun mematung. Memasang telinga untuk mendengarkan kelanjutan dari suara benturan

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.