Kobaran dalam Kegembiraan

  Kobaran dalam Kegembiraan Tung Widut Hari ini Saat senda gurau yang tersimpan Meluap terungkap seuntai dengan lebaran Tak hanya ungkapan hati berupa kata Saling bersalaman cermin saling percaya  

Selamat Malam

Selamat Malam Tung Widut   Umur lewat balita Tak tahu kapan memulai Yang dengar setiap malam tanpa terlewat Sambil mata berat tak lupa berucap Suara tak jelas Hafal sudah dua

Maafkan Malam Ini

  Maafkan Malam Ini Tung Widut   Pandemi membawa cerita Tiba-tiba dipaksa menjadi pintar Melaju berlari mengejar kecanggihan Walau terseok berlari sampai meraihnya Ternyata kita bisa Layar kaca canggih mempertemukan

Tersulam

    Tersulam Tung Widut Terselip sebuah cerita Dari kehampaan hati yang tak pernah tertoreh Menghiasi kelopak mata saat terpejam Mengantar tidur di bantal kapuk bilik rumah tua Berandai dalam

Menyimpan Rindu

Menyimpan Rindu Tung Widut   Takbir berkumandang menderu kan hati Makin teriris merejam di ulu Terbayang hijaunya bukit Mengelilingi surau kecil tempat mengeja huruf Allah Sungai kecil telah mencatat Setiap

Merengkuh Rembulan

Merengkuh Rembulan Tung Widut   Malam telah datang Lampu jalanan satu persatu menyapa Menerangi sisi gelap yang tak terelakan   Cahaya temaram bergeming Menyatu dengan alam langit hitam Bertabur bintang

Rindu

    Rindu Tung Widut Rindu hati membeku diantara  keramain ibu kota Bergeming tanpa sungkem pangkuan bunda Merana tersekat corona Siap menghujam  menghunus pedang kematian Biarkan rindu bertapa Berwujud  selaksa

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.