Di masa pandemi ini, seorang guru diharapkan mampu menyajikan pembelajaran yang berkualitas. Hal ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran yang berdampak bagi siswa. Secara khusus, pembelajaran harus meningkatkan berbagai keterampilan abad 21 yang perlu dimiliki oleh siswa.
Keterampilan abad 21 yang perlu dimiliki oleh siswa yaitu : berpikir kritis (critical thinking), kreativitas (creativity), berkolaborasi (collaboration), dan berkomunikasi (communication). Selain itu, siswa juga diharapkan memperoleh kompetensi di bidang literasi dan mendapatkan penguatan pendidikan karakter.
Jika guru ingin mengetahui kualitas pembelajarannya, hendaknya guru tersebut melakukan refleksi.
Tujuan Melakukan Refleksi
Seorang guru perlu melakukan refleksi pembelajaran. Selain untuk mengetahui kualitas pembelajaran yang telah dilaksanakan, ada juga tujuan lain melakukan refleksi, yaitu:
- mengetahui tingkat efektivitas pendekatan, strategi, model, metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan
- mengevaluasi hasil pemerolehan belajar siswa
- mengidentifikasi masalah – masalah yang mungkin terjadi dalam pembelajaran
- mengenali potensi, bakat, dan minat siswa sehingga lebih mudah dalam merancang pembelajaran berdiferensiasi
- mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan guru dalam menyajikan pembelajaran
- menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk merancang pembelajaran yang lebih baik / memperbaiki pembelajaran
Berbagai Topik Refleksi
Refleksi pembelajaran dapat dilakukan terkait dengan topik – topik berikut : strategi, pendekatan, model pembelajaran, metode, media / alat peraga, keaktifan siswa (tingkat partisipasi), dan hasil belajar siswa.
Topik – topik tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu topik yang terkait dengan guru, siswa, atau daya dukung pembelajaran.
Contoh topik refleksi terkait guru: volume suara guru, gaya mengajar guru, penguasaan kelas, metode, strategi, pendekatan, model pembelajaran dan pedagogis. Sedangkan topik refleksi terkait siswa yaitu: keaktifan dan hasil belajar siswa. Dan topik refleksi terkait daya dukung pembelajaran yaitu: media / alat peraga, dan sumber belajar.
Cara Mudah Melakukan Refleksi
- Self reflection, maksudnya, dalam melakukan refleksi pembelajaran, guru melakukannya sendiri mengajukan pertanyaan – pertanyaan berikut: Apakah siswa tampak bersemangat saat belajar ? Hasil belajarnya sudah mencapai KKM ? Medianya cukup berfungsi ? dll.
- Collaboration reflection, maksudnya, guru melakukan refleksi bersama dengan orang lain. Bisa rekan sejawat atau supervisor (kepala sekolah dan pengawas) . Biasanya teknik ini dilakukan untuk kepentingan supervisi pembelajaran. Selain itu, teknik refleksi ini dapat melibatkan siswa, yaitu dengan membuat jurnal pembelajaran.
- Reflection by media, maksudnya guru menggunakan multi media untuk merekam proses pembelajaran. Setelah pembelajaran, guru dapat menyimak video rekaman dan melakukan refleksi atas pembelajaran.
Inti dari kegiatan refleksi pembelajaran adalah sikap guru sendiri. Guru harus bersikap jujur terkait kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang terjadi. Serta berusaha untuk memperbaiki kelemahan yang terjadi.
Jika guru sudah terbiasa melakukan refleksi atas pembelajaran, maka guru akan tergerak untuk menjadi seorang guru peneliti yang handal. Karena ia memiliki kepekaan untuk merumuskan masalah penelitian dan menyusun hipotesis penelitiannya sebagai hasil kolaborasi bersama pihak lain.
Dan jika guru di sekolah tersebut sudah mampu melakukan penelitian untuk memperbaiki pembelajaran di kelasnya secara berkala, maka dapat dipastikan, bahwa sekolah tersebut layak menjadi sekolah penggerak yang akan menjadi referensi bagi guru dan sekolah lain di sekitarnya.
Sumber: https://www.inirumahpintar.com/2016/10/pengertian-tujuan-manfaat-refleksi-dalam-pembelajaran.html
Catatan: Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Februari 2021 (Artikel ke 6)
Nama : Theresia Sri Rahayu (Cikgu Tere)
Instansi : SDN Waihibur
NPA : 10260901048
Mantap … Selalu menginspirasi.