VISUALISASI, SEBUAH BENTUK AWAL PEMBELAJARAN SENI

Sosbud, Terbaru444 Dilihat

VISUALISASI, SEBUAH BENTUK AWAL PEMBELAJARAN SENI

 

Memupuk kreativitas siswa melalui karya seni memiliki dampak positif pada kebahagiaan dan daya berpikir siswa. Terdapat korelasi yang kuat antara siswa yang melakukan seni kreatif dan kesuksesan mereka pada pelajaran di sekolah. “Melalui seni, siswa belajar untuk berpikir out of the box sehingga mereka pun lebih terlatih untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi”. Pernyataan tersebut diucapkan oleh Samanta Ananta, Seorang Psikolog dalam acara Koko Olimpiade Berikan Edukasi Nutrisi dan Memupuk Kebahagiaan 45.000 Keluarga Indonesia (Referensi)

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang terencana yang bertujuan agar terjadinya proses belajar dalam diri pembelajar. Untuk melakukan proses pembelajaran diperlukan teknik-teknik yang baik dalam menyampaikan materi pelajaran agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu teknik yang biasa dilakukan yaitu “Visualisasi”. Dengan adanya proses visualisasi diharapkan siswa dapat lebih mengerti tentang materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru.

Lalu bagaimanakah visualisasi dapat membantu dalam pembelajaran seni budaya agar ide yang dimaksud dapat disampaikan dengan tepat dan sesuai dengan tujuan?

Seni budaya merupakan suatu keahlian untuk mengekspresikan ide-ide atau gagasan estetika dalam bentuk karya yang dapat mengungkapkan perasaan manusia. Ide-ide atau gagasan estetika tersebut memiliki kebudayaan sesuai dengan perkembangan zamannya.

Selain itu seni budaya dapat menumbuhkan sikap toleransi, demokrasi, dan beradab, serta mampu hidup rukun dalam masyarakat majemuk, mengembangkan kemampuan imajinatif intelektual, ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan, serta mampu menerapkan teknologi dalam berkreasi dan dalam memamerkan dan mempergelarkan karya seni. Sedangkan pada pengorganisasian materi pendidikan seni menggunakan pendekatan terpadu, yang penyusunan kompetensi dasarnya dirancang secara sistemik berdasarkan keseimbangan antara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain itu, ditekankan di dalam sistem pendidikan seni diharapkan seni bisa membawa sebuah visi dan misi kehidupan damai pada masyarakat pluralisme di Indonesia, agar tidak mendapat benturan budaya antara satu dengan lainnya dimasa krisis saat ini.

Melalui seni budaya, siswa diajak mengembangkan jiwa kreativitas, kepekaan indrawi serta mampu berkreasi seni dalam lingkungan dan kondisi yang terarah, sebagai bekal siswa pada saat berperan langsung sebagai pelaku kehidupan bermasyarakat.

Kreativitas bukan hanya kemampuan untuk menciptakan, tetapi lebih dari itu meliputi kemampuan membaca situasi, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, kemampuan membuat analisis yang tepat, serta kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang lain dari pada yang lain.

Kreativitas seni dapat dikembangkan dengan cara yang luar biasa. Proses kreatif menumbuhkan semangat belajar siswa. Proses seni dapat dilakukan secara kolaboratif, inovatif dan kreatif.

Salah satu kegiatan yang dapat mengembangkan kreativitas yaitu dengan mengadakan acara pentas seni di sekolah. Dengan menggabungkan seluruh elemen karya seni yaitu Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater dan Seni Tari menjadi satu keutuhan di dalam pertunjukkan tiap tahun, dengan gaya kolaborasi di antara siswa dapat menimbulkan rasa kerjasama, kekompakan dan rasa kepedulian.

Kegiatan pentas seni yang dilaksanakan secara tahunan menjadi kegiatan rutin dan bahkan menjadi hal yang di tunggu-tunggu. Siapa sangka proses pembelajaran seni budaya yang selama ini masih di pandang sebelah mata, namun dengan gaya belajar seperti ini mampu bersaing dalam dunia pendidikan.

Menurut Wikipedia Visualisasi adalah suatu rekayasa dalam pembuatan gambar, diagram atau animasi untuk penampilan suatu informasi. Jadi, visualisasi  dalam perwujudan ide merupakan cara dalam merekayasa bentuk fisik dari suatu rancangan yang telah tersusun di dalam pikiran seseorang. Teknik visualisasi juga merupakan cara seseorang dalam menuangkan ide ke dalam bentuk yang lebih nyata baik dalam bentuk verbal maupun visual.

Proses Visualisasi

Pada dasarnya ada dua tahap penting yang perlu diperhatikan dalam mendesain proses visualisasi yaitu:

  1. menentukan dan memilih materi belajar yang akan diajarkan
  2. menentukan media pembelajaran yang akan digunakan.

Setelah menentukan dan memilih materi yang akan diajarkan tahap awal yang perlu dilakukan adalah melakukan Proses “melihat” dilanjutkan dengan imajinasi untuk mengubah Pesan atau informasi tertulis (verbal) menjadi pesan atau informasi visual.

Proses visualiasi bukan merupakan proses yang mudah. Kemampuan ini tidak memerlukan bakat khusus, tapi lebih memerlukan proses latihan yang terus-menerus. Dalam buku ”exercises in visual thinking“, Ralph E. Wileman ( 1980) mengungkapkan kesulitan da|am melakukan Proses visualisai sebagai berikut: “… perancangan pesan dalam bentuk visual memerlukan upaya mental dan juga fisik dan keputusan yang tepat dari setiap tahap dalam keseluruhan proses yang harus dilakukan’”.

Langkah-langkah Dalam Proses Visualisasi

Proses mengubah isi informasi verbal menjadi nonverbal memang agak sulit. Namun, bila materi dapat ditelaah, hal itu bukan hal yang sulit dilakukan. Itulah sebabnya, kita perlu berlatih dengan saksama. Cara pertama, simaklah isi informasi dengan penuh perhatian. Kedua, setelah disimak, cobalah perhatikan: Apa isinya, bagaimana uraiannya, dan dapatkah ditirukan. Dalam melakukan proses visualisasi ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu:

  1. Perhatikan dengan saksama isi informasi.
  2. Perhatikan data-data berupa nama, teknik melakukan, hitungan dan lain sebagainya.
  3. Catatlah hal-hal pokok atau inti dari informasi yang disimak.
  4. Catatan, dibuat dengan baik, benar dan tepat

Lalu bagaimana cara efektif siswa untuk mempelajari seni melalui visual?

Pembelajaran Seni tidak dapat dilakukan secara spontan, untuk menghasilkan suatu karya seni harus melalui proses yang terbilang lama, seni bukan hanya sekedar bakat, seni dapat dilatih dengan sungguh sungguh, untuk awal pembelajaran, siswa akan disuguhkan dengan berbagai teori seni, baik itu tentang pengertian, sejarah, tokoh-tokoh, bahan, hingga proses pembuatan suati karya seni. cara yang paling efektif adalah melalui teknik “Visualisasi”, beberapa teknik Visual yang dapat digunakan, akan kita bahas secara sederhana.

Penggunaan Media presentasi

Berikut merupakan berbagai jenis media pembelajaran yang paling banyak digunakan yaitu:

  • slide Power Point (PPT)
  • poster
  • blog
  • video

Slide Power Point

Slide power point (PPT) memiliki keunggulan dalam hal penayangan informasi dan pengetahuan, memproyeksikan informasi visual secara realistik. Hal ini disebabkan slide mampu menayangkan unsur visual dengan unsur fotografi (gambar). Di samping itu, penggunaan media slide power point ternyata mampu membuat proses pembelajaran berlangsung secara realistis dan sistematis.

Poster

Salah satu media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan adalah poster. Pesan yang disampaikan poster secara singkat, padat, dan jelas, sehingga dapat terjalin komunikasi antara pembuat dan pembaca poster. Definisi poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian bagi orang yang melihat dan membacanya. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat. Bahasa yang digunakan dalam poster haruslah singkat, mudah dimengerti, dan mudah diingat.

Blog

Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman webBlog merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk penyampaian materi ajar, blog yang memiliki tampilan menarik tentu akan mendukung pembelajaran yang menyenangkan.

Video

Video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak. merupakan salah satu media pembelajaran yang saat ini banyak digunakan sebagai alternatif kegiatan belajar mengajar. Seorang guru dapat menyampaikan materi pembelajaran secara efektif dengan melampirkan contoh-contoh sederhana yang akan membantu siswa untuk memahami materi yang dipelajari

Melalui beberapa media yang digunakan, dapat menjadi alternatif pemberian materi secara efektif untuk siswa, siswa dapat menyimak dan mempelajari materi secara berulang, tanpa ada batasan waktu. dengan teknik visual diharapkan siswa dapat menerima materi dengan baik, cermat dan teliti, karena dengan teknik visual guru dapat memberikan teknik yang lain yaitu Amati, Tiru, Modifikasi (ATM).

Tinggalkan Balasan