Nama : Fanny dwi prastika
NIM : 20055
Tema : Konsep sakit
Bagaimana Menjaga Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19
Sehat dan sakit adalah dua kata yang saling berhubungan erat dan merupakan bahasa kita sehari-hari. Dalam sejarah kehidupan manusia istilah sehat dan sakit dikenal di semua kebudayaan. Sehat dan sakit adalah suatu kondisi yang seringkali sulit untuk kita artikan meskipun keadaan ini adalah suatu kondisi yang dapat kita rasakan dan kita amati dalam kehidupan sehari-hari hal ini kemudian akan mempengaruhi pemahaman dan pengertian seseorang terhadap konsep sehat misalnya, orang tidak memiliki keluhan-keluahan fisik dipandang sebagai orang yang sehat. Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa anak yang gemuk adalah anak yang sehat meskipun jika mengacu pada standard gizi kondisinya berada dalam status gizi lebih atau overweight. Jadi faktor subyektifitas dan kultural juga mempengaruhi pemahaman dan pengertian mengenai konsep sehat yang berlaku dalam masyarakat.
Definisi kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kesehatan ialah keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Sedangkan dalam Piagam Ottawa dikatakan bahwa kesehatan merupakan sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup. Kesehatan ialah konsep positif yang menekankan pada sumber daya pribadi,sosial dan kemampuan fisik.
Definisi kesehatan menurut para ahli, adalah Mengemukakan kesehatan sebagai fungsi yang efektif dari sumber-sumber perawatan diri yang menjamin sebuah tindakan untuk perawatan diri. Kesehatan merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukannya untuk mendapatkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial & spiritual (Paune).
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Undang-Undang No 23 Tahun 1992).
Menurut saya pribadi kesehatan adalah dimana orang lain dapat melakukan aktvitas yang produktif sesuai dengan apa yang mereka inginkan tanpa tekanan atau paksaan dari mana pun, sehat juga tidak hanya badan saja tetapi fikiran, hati dan mental yang aman dan tenang merupakan kesehatan yang paling luar biasa baik. Apalagi dimasa pandemi ini banyak beberapa dari kita yang mengalami gangguan mental karena hilangnya kegiatan produkfitas mereka contoh kehilangan pekerjaan seperti di PHK. Sulitnya mencari pekerjaan dimasa pandemi sudah sangat jelas kita lihat, banyak pedagang yang mengeluh seperti “ dagangan saya sudah tidak seramai dulu seperti sebelum pandemi “ dan mengeluh susahnya mencari uang untuk sekedar membeli kuota untuk sekolah anaknya yang masih Online sampai sekarang.
Tetapi bagi sebagian orang di masa pandemi bukan halangan untuk mereka tidak melakukan hal yang produktif, mereka yang mempunyai pekerjaan yang dapat dilakukan secara daring atau Online dari rumah merasa ada baiknya aktivitas hanya dilakukan dari rumah sambil berkata “ Dirumah saja, Patuhi Protokol Kesehatan”. Lihat, perbandingan yang sangat mengiris hati bagaimana dengan mereka melakukan aktivitas yang sangat berbeda, padahal setengah dari mereka yang berusaha mencukupi ekonomi dan kebutuhan hidupnya dengan mempertaruhkan kesehatanya diluar sana untuk mementingkan sekedar untuk makan apa besok bukan masker apalagi paket Internet. Lalu apa yang bisa kita lakukan ? yang bisa kita lakukan hanya saling melengkapi, yang rezekinya lebih memberi kepada yang lebih membutuhkan atau membeli dagangannya dan lainnya. Dan yang kurang rezekinya harus tetap semnagat untuk melanjutkan hidup besok dan seterusnya, terdengar sedikit tidak adil tapi itu kenyatannya.
8 Cara Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan mental agar tetap dalam kondisi baik:
1.Kurangi Asupan Berita
Membaca informasi atau berita memang diperlukan, namun jangan sampai hal itu membuat kamu cemas. Terlalu banyak mengonsumsi berita dengan topik tertentu dapat membuat kesehatan mental juga terganggu. Makanya, kamu hanya perlu membaca 1-2 berita setiap harinya dari sumber yang terpercaya.
2. Habiskan Waktu Bersama Keluarga
Sejak pagi hingga sore hari aktivitas selalu padat. Kamu bisa menghabiskan waktu bersama keluarga ketika waktu makan tiba dan di akhir pekan dengan berbincang, melakukan permainan seru, atau menghubungi saudara dengan aplikasi video call.
3. Bercerita
Kalau kamu merasa tidak nyaman pada hal tertentu dan sudah ditahap mengganggu aktivitas, kamu bisa berbagi cerita kepada orang-orang yang dipercaya. Baik itu keluarga, teman dekat, bahkan psikolog. Dengan berbagi cerita, kamu akan merasa lega dan setidaknya suasana hati akan menjadi lebih tenang.
4. Batasi Konsumsi Alkohol
Apabila sedang stres, ada sebagian besar orang yang mengonsumsi alkohol dan merokok untuk meredakannya. Namun, saat kondisi seperti ini jangan konsumsi alkohol dan rokok berlebihan, ya. Sesuai dengan rekomendasi dari WHO, cobalah untuk menggunakan health app apabila ingin mendapat pertolongan dari pihak profesional.
5. Konsumsi Buah dan Sayur
Memang bukan rahasia lagi kalau makan buah dan sayur yang mengandung banyak vitamin, mineral, dan gizi lainnya dapat menyehatkan fisik. Selaras dengan penelitian dari Warsaw University of Life Sciences tahun 2020 yang mengatakan jika konsumsi buah dan sayur juga dapat berpengaruh positif bagi kesehatan mental.
6. Luangkan Waktu untuk Berolahraga
Sibuknya aktivitas dan pekerjaan membuat kita suka lupa untuk olahraga. Padahal, olahraga dapat membantu kamu agar lebih fresh. Sempatkan waktu setidaknya 15-30 menit sehari untuk jalan pagi di sekitar rumah, melakukan yoga, atau stretching ringan di rumah.
7. Lakukan Hobi
Banyak sekali hal berikut yang mungkin menjadi hobi kamu, mulai dari bercocok tanam, bermain musik, melukis, memasak, bermain game, hingga beres-beres Apapun hobi yang kamu sukai, jangan lupa untuk melakukannya, ya! Melalui aktivitas yang disukai, pikiran akan menjadi lebih tenang, fresh, dan tentunya hati pun senang.
8. Self-talk
Self-talk adalah ketika kamu berusaha untuk berbicara kepada diri sendiri mengenai apapun yang kamu rasakan. Afirmasi positif yang disampaikan saat self-talk mampu menurunkan beberapa risiko gangguan kesehatan mental.
9. Antara lain mengurangi kecemasan, menghilangkan persepsi negatif, dan memberi kesempatan untuk mengontrol diri
Dengan menerapkan cara menjaga kesehatan mental yang baik saat pandemi COVID-19, kamu akan lebih siap untuk menjalani hari dan bisa melakukan hal produktif lainnya. Karena salah satu kunci dari tubuh yang sehat adalah hati yang gembira.