Aku adalah embun, hadirku tak kau sadari
Tak mengapa jika kau tak peduli
Aku memang senang dalam diam, tak hendak ada dalam riuh siang
Rasakan sejukku pada pagi dan malam mengelus tenang
Aku, embun yang bergelayut manja di daun, ranting, pohon, di mana saja
Mengusap alam dalam rasa damai bersuka
Lihatlah, anak-anak burung menghirup dalam haus menyerang
Bersedekah pada alam yang makin gersang.
Sebutlah aku embun sang bidadari
Yang malu pada matahari pagi
Mengalah pergi berganti tugas dengan matahari
Setia untuk esok hari
Akulah embun, sang bidadari, menyapa selamat pagi
Bening nan hening
Turun senyap, sejuk, dingin menggayut pagi.
Fatmi Sunarya, 24 September 2021
Puisi ke 34 KMAA
Puisi ini pernah tayang di sebuah blog