Sebatang pohon semakin hijau rindang
Berdiri tegak tetap tenang
Walau badai penuh hasrat menerjang
Birahi manusia ingin dia tumbang
Sang pohon ikhlas meneduhkan
Walau kemarau mencabik-cabik pijakan
Kalaupun mesti rebah, tak lagi bisa bertahan
Setidaknya dalam kedamaian
Diam, tanpa keangkuhan
Diam, dalam kemanfaatan
Diam, dalam kesyukuran
Walau akan lebur, dia tetaplah pohon dalam ingatan
Fatmi Sunarya, 22 September 2021
Puisi ke 32 KMAA