Novel ini bercerita tentang wanita cantik jelita bernama Anindia Nilajuwita. Sosok yang terbelenggu cinta pertamanya. Tatkala Rumput Kusut Masai adalah gambaran galau hatinya.
Hati yang Gundah
Berdiri di sana salah satu stafnya sambil memberitahukan sesi pertama akan segera dimulai dalam Forum Bimbingan Teknis Lingkungan bagi Pabrik Gula.
“Baik saya segera ke Auditorium,” kata Anindia menyanggupi pemberitahuan stafnya. Anindia bergegas menuju tempat pertemuan tersebut dengan berharap bisa bertemu Prasaja yang hadir sebagai salah satu peserta.
Hampir selama dua jam itu, Anindia menyampaikan presentasi materi pertama dalam Bimbingan Teknis Lingkungan. Namun selama itu dirinya tidak melihat kehadiran Prasaja di antara para peserta yang hadir.
Ada rasa kecewa mengendap dalam hati gadis berusia 30 tahun ini karena ketidak hadiran Prasaja. Tidak tahu mengapa hal itu bisa dirasakannya.
Baginya sosok pria pendiam itu, namun memiliki wibawa dan ketegasan, selalu menjadi pria yang tidak tergantikan untuk dikaguminya.
Bukan sekedar disebabkan oleh selembar kenangan masa lalunya tetapi Anindia merasakan dari lubuk hatinya yang paling dalam. Terbukti pertunangannya dengan Roby harus berakhir karena mungkin hatinya masih untuk Prasaja seorang.
Ketika kerinduan kepada seorang Prasaja Utama semakin mencapai titik kulminasi, maka jeritan hatinya semakin memberontak dan berupaya menyadari sepenuh hatinya.
“Oh Tuhan lalu bagaimana dengan Mbak Adzkia? Dia adalah istri yang lembut yang sepantasnya sangat dikagumi oleh Mas Pras sebagai suami tercinta.”
Hati Anindia Nilajuwita berbisik mengusik keheningan panjang kemudian pergi bersama selembar kenangan masa lalu. Entah kemana hati yang gundah itu harus berlabuh.
BACA JUGA : Tatkala Rumput Kusut Masai (1).
Salam Literasi @hensa.
BERSAMBUNG Tatkala Rumput Kusut Masai (5).
Novel ini hanya fiktif. Andaikata ada kesamaan nama-nama dan tempat, maka hal itu hanya kebetulan semata.
1 komentar