Novel : Tatkala Rumput Kusut Masai (16)

Novel ini bercerita tentang wanita cantik jelita bernama Anindia Nilajuwita. Sosok yang terbelenggu cinta pertamanya. Tatkala Rumput Kusut Masai adalah gambaran galau hatinya. 

Fatamorgana

Adzkia menatap Anindia dengan rasa kagum atas kecantikan gadis itu. Sosok Anindia adalah gadis yang sempurna dengan wajah rupawan dan fisik yang aduhai, yang menjadi impian setiap lelaki.

“Anin!”

“Ya Mbak!” Jawab Anindia lembut.

“Bolehkah aku mohon bantuanmu?” Tanya Adzkia.

“Bantuan apa Mbak Aya? Iya saya bisa membantu.” Kata Anindia. Panggilan Aya adalah panggilan sayang yang sering dikatakan Prasaja kepada istrinya.

“Aku mohon kamu menjadi istri Mas Pras agar bisa memiliki momongan.” Suara Adzkia penuh harap sambil menatap wajah Anindia.

Mendengar permohoan Adzkia tentu saja membuat Anindia terkejut. Permintaan itu seperti suara petir di Siang Bolong.

Dengan memandang wajah Adzkia yang masih penuh dengan cucuran air mata, Anindia berupaya terus menghibur wanita rupawan, istri Prasaja itu.

Dengan penuh sayang Anindia menghibur Adzkia dan menghapus titik-titik air mata dari pipinya.

Namun tiba-tiba saja wajah Adzkia hilang dari pandangan Anindia. Berganti dengan langit-langit berwarna putih bersih.

Ternyata itu adalah fatamorgana Anindia yang terlukis di atas langit-langit kamarnya. Gadis rupawan ini akhirnya duduk memeluk kedua lututnya. Hanya mampu termenung berusaha untuk memahami bayang-bayang di langit kamarnya.

BACA JUGA : Tatkala Rumput Kusut Masai (1). 

Salam Literasi @hensa.

BERSAMBUNG Tatkala Rumput Kusut Masai (17). 

Novel ini hanya fiktif. Andaikata ada kesamaan nama-nama dan tempat, maka hal itu hanya kebetulan semata. 

Tinggalkan Balasan

1 komentar