Novel : Tatkala Rumput Kusut Masai (15)

Novel ini bercerita tentang wanita cantik jelita bernama Anindia Nilajuwita. Sosok yang terbelenggu cinta pertamanya. Tatkala Rumput Kusut Masai adalah gambaran galau hatinya. 

Mbak Adzkia

Mbak Adzkia, demikian Anin memanggilnya adalah istri dari Prasaja Utama. Teringat perjumpaan pertamanya di Kota Malang beberapa waktu lalu, Anin sangat terkesan dengan kecantikan Adzkia.

Saat itu dalam hati Anin hanya bisa berkata, pantas lelaki ganteng seperti Mas Pras berjodoh dengan Mbak Adzkia.

Dari perjumpaan pertama sampai dengan perjumpaan-perjumpaan berikutnya, Anin semakin kagum dengan kepribadian Mbak Adzkia.

Sosok wanita berbudi luhur, tangguh dan selalu tabah pada saat cobaan masih belum memiliki momongan kendati usia pernikahannya dengan Prasaja hampir sepuluh tahun.

Hal inilah yang membuat Anindia begitu kagum kepada Adzkia. Keramahan dan keakraban Adzkia semakin membuat Anin merasakan kedekatan.

Anin merasakan bahwa Adzkia seperti sosok seorang kakak. Apalagi Anindia adalah anak tunggal dalam keluarganya, sosok kakak adalah dambaannya.

Bahkan pada setiap ada kunjungan kerja ke Surabaya dalam tugas melakukan audit lingkungan untuk Program Peringkat Lingkungan untuk pelaku industri, Anin selalu menyempatkan berkunjung ke Malang menemui Adzkia.

Keprihatinan belum memiliki momongan sering kali menjadi curahan hati Adzkia kepada Anindia. Seperti ketika malam itu Adzkia hanya bisa menangis.

“Sabar Mbak. Suatu hari Allah akan mengabulkan keinginan Mbak memiliki momongan.” Suara Anin sambil memeluk Adzkia.

Sementara istri Prasaja itu hanya bisa terisak dalam pelukan hangat Anindia. Sebuah momen yang sangat mengharukan.

Melihat dua sosok wanita cantik ini saling berpelukan penuh dengan rasa sayang, alangkah indahnya Dunia ini.

Jika saja di situ ada Prasaja menyaksikan mereka, maka lelaki seperti Prasaja patut bersyukur memiliki cinta dari dua wanita terpilih.

Tiba-tiba Adzkia melepaskan pelukan Anindia dan mereka saling berpandangan. Sambil memegang kedua tangan Anindia, istri Prasaja itu menatap tajam gadis jelita di hadapannya.

BACA JUGA : Tatkala Rumput Kusut Masai (1). 

Salam Literasi @hensa.

BERSAMBUNG Tatkala Rumput Kusut Masai (16). 

Novel ini hanya fiktif. Andaikata ada kesamaan nama-nama dan tempat, maka hal itu hanya kebetulan semata. 

Tinggalkan Balasan

1 komentar