Novel : Tatkala Rumput Kusut Masai (18)

Novel ini bercerita tentang wanita cantik jelita bernama Anindia Nilajuwita. Sosok yang terbelenggu cinta pertamanya. Tatkala Rumput Kusut Masai adalah gambaran galau hatinya. 

Anindia Sidak

Anindita mengamati sudah banyak sekali kemajuan yang dicapai dalam penataan program in house keeping di unit gilingan ini.

“Pak Solihin! Tolong pada unit gilingan ini harus benar-benar perhatian pada pencegahan cipratan nira yang jatuh pada saluran.”

“Benar Bu. Beberapa saluran sudah kami tutup. Masih ada yang belum tertutup tetapi jauh dari jalur aliran nira.” Ujar Solihin.

Anindita hanya mengangguk pelan. Wanita cantik berusia 30 tahun yang masih jomlo ini mengamati aliran nira dengan seksama terutama yang menuju unit penguapan.

Perjalanan inspeksi berlanjut menuju stasiun filtrasi dalam proses pemisahan filter cake dari larutan gula yang akan digunakan dalam proses lanjut.

Anindita juga melihat progres yang sangat menggembirakan pada unit filtrasi. Pemisahan endapan sudah sempurna dan tidak ada setetes cairan yang jatuh pada saluran di sekitarnya.

Masih ada waktu untuk diskusi sebelum jam istirahat tiba. Anindita mengajak Kabag Pabrikasi dengan semua jajaran stafnya berdiksusi di Ruang Rapat.

Diskusi berjalan dengan baik. Beberapa catatan penemuan dari Anindita juga sudah menjadi masukan penting bagi Kabag Pabrikasi, Solihin dan kolega.

“Maaf Pak Solihin. Ini acara saya memang mendadak sekedar ingin melihat kemajuan program yang tengah berjalan.”

“Iya Bu tidak apa-apa. Kami berterima kasih atas masukan-masukan Ibu. Nanti juga akan saya laporkan kepada Pak GM Prasaja.”

“Kapan Pak Prasaja kembali dari Jakarta?”

“Rencana sore ini Beliau sudah kembali.” Jawab Solihin.

Salam Literasi @hensa.

BERSAMBUNG Tatkala Rumput Kusut Masai (19). 

Novel ini hanya fiktif. Andaikata ada kesamaan nama-nama dan tempat, maka hal itu hanya kebetulan semata. 

BACA JUGA : Tatkala Rumput Kusut Masai (1). 

Tinggalkan Balasan

1 komentar