TIGA TAHAP UMUM MENULIS

YPTD165 Dilihat

Menulis

Assalamu’alaikum sahabat pena, kembali lagi akan saya tulis tentang tiga tahap menulis umum untuk pemula. Pasti kita sering bingungkan apa yang kita lakukan setelah mendapat ide dan bagaimana mulai menulisnya, nah pada bagian inilah saya akan menjelaskan tiga tahap tersebut.

Pertama tahap pre-writing atau yang sering disebut tahap persiapan. Apa yang kita lakukan pada tahap ini? Dalam salah satu referensi menyatakan bahwa tahap persiapan ini merupakan tahap penyiapan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengola informasi, menarik tafsiran dan inferensi terhadap realitas yang dihadapinya. Bagaimanakah mendapatkan informasi dan fakta-fakta yang akan menjadi bahan tulisan kita. (Dr. H. dahlan: 2016).

Namun, ada satu hal yang harus kita lakukan yaitu menentukan topik dan membuat kerangka karangan kita. Mengapa hal ini perlu kita lakukan? Agar apa yang kita tulis terarah dan strategis sesuai dengan tujuan kita. Ibarat ketika ingin ke pasar. Pastinya kita mendata apa saja yang akan kita beli ketika di pasar nanti, tentunya agar uang belanjaan yang kita bawa terorganisir sesuai dengan tujuan kita. Jika tidak ditentukan akan habis dan lenyap tanpa tujuan yang jelas.

Sekarang sudah banyak disediakan alat, fasilitas untuk mendapatkan semua hal baru yang kita inginkan. Nah, pada tahap ini yang harus kita lakukan adalah mengumpulkan bahan untuk penulisan kita nantinya. Bahan-bahan tersebut kita dapatkan dari media social, buku, media cetak seperti koran, majalah. Baik majalah anak, majalah dewasa, majalah harian, mingguan, yang penting berhubungan dengan informasi yang kita cari. Selain itu. Informasi juga bisa didapatkan dari berdiskusi. Ia adalah salah satu cara terbaik. Di mana saat berdiskusi kita saling menukar pikiran dan pendapat. Maka ini adalah salah satu jalan terbaik untuk kita mendapatkan informasi.

Kedua tahap menulis. Pada tahap menulis kita sudah siap untuk menulis. Pada tahap ini tugas kita adalah menulis. Tulis semua yang telah kita dapatkan ide, gagasan, dari apa yang kita baca, browsing, diskusi, dan harus terus menulis tanpa mengedit. Jika, sambil menulis sambil mengedit malah akan memperlambat proses penulisan kita.

Saya pribadi telah mengalami hal itu. Ketika menulis sambil mengedit ujung-ujungnya tulisan tidak rampung. Karena merasa kurang PD dan terus dihapus untuk menghasilkan diksi yang baik dan benar. Padahal tidak perlu dilakukan pengeditan ketika proses kedua ini dilakukan. Karena akan ada tahap tersendiri untuk mengedit.

 

Tahap ketiga adalah pascapenulisan (editing). Pada tahap ini tidak boleh dilakukan setelah kita menulis. Namun, alangkah baiknya dilakukan beberapa hari setelah kita menulis. Mengapa? Karena ketika setelah menulis pemikiran kita masih menyatuh dengan apa yang baru ditulis, namun jika kita tinggalkan setelah itu dan kembali untuk melihatnya akan ada feel baru untuk mengoreksi tulisan kita.

Jangan pernah malu untk mengoreksi tulisan kita. Sudah tentu akan ada tulisan-tulisan yang salah dalam kalimat, pilihan kata yang kurang tepat, tanda baca yang salah dan lain sebagainya. Dalam tahap ini ada tiga hal yang harus dilakukan antara lain:

 

1. Membaca kembali keseluruhan karangan

2. Menanda hal-hal yang perlu diperbaiki atau memberi catatan bila ada hal-hal yang harus diganti , ditambahkan, dan disempurnakan

3. Melakukan perbaikan sesuai dengan temuan saat penyuntingan. (Dr. H. Dahlan, M.Pd. : 2016)

Nah, itulah tahap umum dalam menulis. Namun dalam referensi lain yang pernah saya baca dalam salah satu buku yang berjudul “Jenius Menulis dan Menerbitkan Karangan Ilmiah” karangan Ali Rif’an. Di mana dalam bukunya menyebutkan beberapa tahap kepenulisa yakni prewriting, outlining, writing, rewriting, dan editing. Sebenarnya sama saja. Namun, dalam bukunya dipisahkan tersendiri ketika menentukan outliningnya. Pada tahap itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penulis yaitu : membuat head, By name, intro, bridge, body, closing.

Tentang  head, By name, intro, bridge, body, closing akan dijelaskan dalam artikel selanjutnya.

Salam Literasi

Tinggalkan Balasan

6 komentar