Sumber gambar dari canva.com
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons. Wikipedia.
Pengalaman ialah hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia. Berasal dari kata peng-alam-an. Pengalaman memungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu ini kemudian disebut pengetahuan. Dalam dunia kerja istilah pengalaman juga digunakan untuk merujuk pada pengetahuan dan ketrampilan tentang sesuatu yang diperoleh lewat keterlibatan atau berkaitan dengannya selama periode tertentu. Secara umum, pengalaman menunjuk kepada mengetahui bagaimana atau pengetahuan prosedural, daripada pengetahuan proposisional. Wikipedia.
Allah telah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial setiap dari kita saling membutuhkan satu sama lain jika ada orang yang memilih untuk mengalami segala hal sendiri dan mengabaikan pembelajaran dari orang lain tentunya ia telah menghabiskan banyak waktu untuk mengalami beberapa hal yang seharusnya bisa ia ketahui di awal.
Perlu kita ketahui belajar bukan berarti hanya di sekolah karena sekolah hanyalah salah satu aspek dari tiga aspek terpenting pendidikan yaitu lingkungan dan keluarga. Arti pembelajaran itu, kita belajar dari orang lain, belajar dari buku, belajar dari melihat ,belajar dari para pakar, bahkan mendengarkan saran orang lain.
Pengalaman adalah guru terbaik. Entah itu pengalaman baik apa buruk, kita semua pernah merasakannya. Dari pengalaman-pengalaman tersebut, kita punya bekal untuk menghadapi kondisi yang serupa dan bagaimana cara mengatasinya. Maka dari itu, belajar dari pengalaman adalah langkah konkrit untuk menghindari kegagalan yang berulang.
Ketika kita gagal dalam sesuatu, sangatlah wajar apabila kita merasa kecewa. Untuk mengantisipasi kegagalan, sangat disarankan untuk belajar dan berlatih secara terus menerus. Tujuannya adalah supaya kita siap menghadapi kondisi yang kita hadapi. Mari pertanyakan diri kita sendiri; sudah seberapa jauhkah usaha kita?
Sesuai dengan firman Allah
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Q.S.Ar-Rad:11)
Penggalan ayat di atas kerap dimaknai sebagai suatu motovasi bahwa kita sebagai manusia harus selalu berusaha untuk meraih apa yang diinginkan.
Semua orang pasti pernah gagal. Yang menjadi perbedaan adalah bagaimana kita menyikapi kegagalan tersebut; apakah kita akan diam saja dan menyerah kepada takdir, atau kita bangkit dan belajar dari kesalahan-kesalahan serta kegagalan yang terjadi.
Belajar dari kegagalan bukanlah hal mudah. Semua butuh perjuangan, semua butuh percobaan. Kesuksesan instan adalah delusi kaum milenial; butuh keringat dan darah untuk mencapai sebuah kesuksesan.
Tetap semangat menghadapi semuanya dan jangan menyerah! Ingat, sekali lagi, kegagalan adalah milik semua orang dan hanya yang belajar dari kegagalan yang akan tetap berkembang dan bertahan.
Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, dan masih banyak kesempatan lain yang ditawarkan agar kita bisa mencapai kesuksesan kita.
Banyak orang berpikiran bahwa untuk menjadi sukses kamu harus melewati kegagalan. Sebenarnya teori ini bisa dibilang ada benarnya. Tapi, kita gak harus benar-benar melewati kegagalan itu jika kita bisa melewati melalui orang lain kan? Maka dari itulah pengalaman orang lain amat sangat berharga.
Ada pandangan filosofis yang cukup menarik yang perlu kita ketahui bersama.
Bisa jadi, kegagalan dalam suatu hal adalah cara Tuhan untuk mencegah kita jatuh ke jalan yang salah, dan membantu kita menuju jalan yang terbaik.
Ilmu tanpa pengalaman bagaikan pohon tanpa buah bergeraklah karena dalam setiap yang terjadi terdapat berkah dari Allah.
Tetap semangat..
Menulis di Blog Jadi Buku
Salam berbagi, belajar, memotivasi dan menginspirasi
Juni Marlinda Rambe
Blog https://rambejunimarlinda85.blogspot.com
NPA PGRI : 02.18.02.0810