“Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya.” [Pramoedya Ananta Toer]
Demikian adanya
hidup itu sangat sederhana
manusia dengan pemikirannya
membuatnya jadi tak sederhana
agar luar biasa
mengolah yang mudah melampaui logika
hingga esensinya lupa
lebih repot berdebat daripada menjalaninya
Ibarat kata
mau berbuat baik saja
sibuk menafsirkan sampai berbusa-busa
otak ikut sibuk menghafal teorinya
melakukan jadi lupa
berbuat baik itu apa adanya
lakukan saja
tanpa banyak tanya
tak perlu gaya
Hidup itu sangat sederhana
mengapa menjadi tidak sederhana dalam permainan kata?
hebat dalam penafsiran kata-kata
hidup yang sederhana melakukan tak bisa
menafsir kebaikan dengan hebatnya kata
akhirnya malah perang kata-kata
urusan jadi tidak sederhana.
@refleksihati01092020