Catatan Peringatan Israk-Mikraj IPHI Kundur

Literasi30 Dilihat

BERTEMPAT di Gedung Balai Haji Tanjungsari, Tanjungbatu Kundur, Kamis (08/04/2021) pagi, dilaksanakan peringatan Israk Mikraj 1442 Tahun 2021 oleh PC (Pengurus Cabang) IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kecamatan Kundur. Peringatan Israk Mikraj ini disejalankan dengan penyambutan bulan suci Ramadhan. PC IPHI Kundur menghadirkan Buya Sinambela dari Tanjungbalai Karimun sebagai penceramah.

Hadir para haji-hajjah, anggota IPHI Kecamatan Kundur dan beberapa pejabat Kecamatan Kundur seperti Camat Kundur, Saifullah dan beberapa pejabat setingkat kecamatan lainnya. Hadir juga para pejabat dari kabupaten yang datang khusus ke acara ini. Para pejabat yang hadir itu antara lain Asisten I, Pak Muhammad Tang yang hadir mewakili Pembina IPHI Kabupaten, Pak Rafiq (Bupati yang saat ini menunggu pelantikan periode keduanya) yang tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain. Juga hadir beberapa orang pengurus PD IPHI Karimun seperti Ketua Umum, Pak Haris dan empat orang pengurus lainnya.

Acara peringatannya sendiri dimulai tepat pukul 09.30 setelah penceramah tiba di lokasi acara. Pak Abdul Wahab Sinambela (demikian nama lengkap penceramah) hadir bersama Asisten I, Pak M. Tang yang menggunakan kapal sendiri dari Karimun. Mereka berangkat dari Tanjungbalai Karimun melalui Pelabuhan Selat Belia dan melanjutkan naik kendaraan darat dari Selat Belia (Prayun) ke Tanjungbatu.

Acara Israk-Mikraj berjalan aman dan lancar. Dimulai Pembacaan Ayat-ayat Suci Alquran setelah dibuka oleh Pembawa Acara.Dilanjutkan Kata Sambutan dari Ketua IPHI Kecamatan Kundur. Ketua IPHI Kundur menyatakan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah bekerja keras untuk terlaksanakanya peringatan ini. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada para tokoh dan donatur yang ikut membangun dan memberikan sumbangsih, baik materi maupun non materi untuk berdirinya gedung Balai Haji Kecamatan Kundur.

Setelah sambutan Ketua IPHI Kundur dilanjutkan dengan Kata Sambutan dari Asisten I yang mewakili Pembina IPHI Kabupaten. Dalam sambutannya dia lebih banyak berbicara perihal keadaan daerah dan masyarakat saat ini, khususnya berkaitan dengan hadirnya covid-19 di Tanah Air, termasuk di Kabupaten Karimun. Pak Tang meminta agar dalam kegiatan ibadah Ramadhan di era civid ini kita mematuhi ketentuan yang telah dikeluarkan Pemerintah. Kata Pak Tang, selain SE No 3/ Tahun 2021 dari Kementerian Agama, dia juga mengatakan bahwa pemda Karimun juga akan mengeluarkan edran berkaitan dengan panduan beribadah selama covid ini.

Acara inti, Ceramah Agama oleh Ustaz Sinambela memungkas keseluruhan acara peringatan Israk-Mikraj ini. Selama hampir satu jam Buya Sinambela memberikan tausiah yang fokus pada peristiwa Israk-Mikraj Nabi Muhammad Saw. “Saye ikut Pak Asisten saje, yang sudah mengeghat due. Die kate Pak Asisten ambek Ramadhan, saye ambek Isrok-Mikroj saje,” kata ustaz membuka ceramahnya menyebut apa yang disampaikan Pak Tang sebelumnya.

Isi ceramah Buya Sinambela yang betausiah hampir satu jam benar-benar fokus tentang kisah Israk Miraj. Dia memulai dengan menderitakan awal mula dimulainya Israk ketika Nabi dibedah dadanya di sumur zam-zam Masjid Al-Haram. Perjalanan diawali dari masjid ini dan terus ke Masjid Al-Alqso di Palestina. Kata Buya, di masjid Al-Aqsho Nabi Muhammad melakukan solat. Tentu saja solat yang sesuai dengan ajaran Ibrahim karena solat seperti saat ini belum lagi diturunkan Allah kepada Nabi, katanya. Pak Wahab Sinambela juga tentang diperkenalkannya para nabi sebelumnya Muhammad setelah solat sunat itu.

Dalam hampir satu jam Buya bereramah begitu banyak materi yang disampaikannya. Secara khusus dia juga menafsirkan makna ‘barokna haulahu’ yang ada dalam Surah Al-Isro yang menjadi rujukan dasar peristiwa Isrok-Mikraj. “Keberkatan akan mengatasi segala hal. Termasuk hal-hal yang menurut akal pikiran manusia tidak dapat diterima. Semuanya bisa berlaku atas berkah Allah, katanya. Oleh karena itu segala ikhtiar hendaklah merujuk kepada Allah. Bukan kepada selain Allah.”

Acara Israk-Mikraj ditutup oleh Buya dengan memimpin doa penutu acara. Setelah itu dialnjutkan dengan makan bersama setelah dipersilakan oleh pembawa acara.***

Juga di www.mrasyidnur.gurusiana.id

Tinggalkan Balasan