PAGI Selasa (21/09/2021), ini saya mendapat kabar duka, telah berpulangnya ke rahamtaullah salah seorang guru di Kabupaten Karimun, Pak Idris. Nama lengkapnya Idris Manalu, MPd. Saya mendapatkan berita yang membuat saya seolah tidak percaya dari anak saya. Katanya mendapatkan beritra duka itu dari teman-temannya. Kebetulan anak saya mengajar di sekolah yang sama dengan Pak Idris.
Saya langsung menulis sebuah status tentang kepergiannya, Innalillahi wainna ilaihi rojiun, telah menghadap ke pangkuan Allah sahabat kita, guru kita, orang tua kita, saudara kita, Pak Idris Manalu, MPd bin Pakso Manalu (50 tahun) guru Pendidikan Agama (Islam) di SMK Negeri 1 Karimun pada pagi hari ini, Selasa (21/09/2021). Semoga kepergiannya ‘husnul khotimah’ dan diampuni segala dosanya. Ini menjadi kelaziman saya jika mendapat berita penting seperti ini. Menulis status di medsos perihal kepergian seseorang adalah bagian dari informasi yang mudah-mudahan dibaca sahabat-sahabat lainnya. Itulah tujuan saya menulis informasi itu.
Pak Idris Manalu, MPd adalah sahabat saya ketika kami masih sama-sama mengabdi di SMA Negeri 2 Karimun, belasan tahun yang lalu. Sebagai guru honorer waktu itu, dia sangat aktif dan rajin dalam menunaikan tugasnya sebagai guru. Dia mengampu Mata Pelajaran (MP) Pendidikan Agama Islam. Suka-duka kami bersama guru-guru di sekolah terbesar kedua di Pulau Karimun, itu begitu berkesan bagi saya. Pak Idris yang masih tenaga honorer tidak canggung sedikitpun bekerja penuh semangat dengan teman-teman guru lainnya.
Ketika dia sudah menajdi PNS Pak Idris juga tidak berubah. Dia tetap bekerja sebagai guru yang penuh semangat dan berkinerja tinggi. Dia sangat rajin dan aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan di sekolah ataupun di luar sekolah. Waktu itu seingat saya kami membuat program Jumatan (solat Jumat) di musolla sekolah karena sekolah ini menggunakan sistem double shiff (pagi-siang) dalam pembelajarannya. Pak Idrislah yang sangat aktif mengurus dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk lancarnya pelaksanaan solat Jumat.
Ada kesan lain yang tetap saya ingat hingga hari ini. Tahun 2006 lalu, saat saya dan isteri akan berangkat ke Tanah Suci, dialah yang menginisiasi kegiatan Doa Melepas ke Tanah Suci di lingkungan SMA Negeri 2 Karimun. Begitu harunya mendapat doa bersama dari keluarga besar SMA Negeri 2 Karimun, waktu itu. Saya teringat itu, karena dialah Guru Agama saat itu yang menyelenggarakan kegiatan tersebut. Ada guru lainnya, tapi dialah promotor terlaksananya kegiatan itu.
Dalam banyak kegiatan keagamaan, Pak Idris adalah salah satu guru yang aktif. Selain mengisi ceramah di banyak tempat, dia juga salah seorang khatib di Kabupaten Karimun yang setiap hari Jumat mengisi jawal khutbah. Beberapa kegiatan hari besar Islam juga diisinya sebagai seorang muballigh.
Setelah menjadi ASN (PNS = Pegawai Negeri Sipil) dengan status guru dengan MP Pendidikan Agama Islam sebagai tanggung jawab utama Pak Idris meneruskan kebiasaannya sebagai guru yang tegas dan disiplin. Dia juga humoris dalam mengelola pembelajaran. Ketika dia dimutasi dan menjadi guru di SMK Negeri 1 Karimun Pak Idris juga dikenal siswanya sebagai guru yang disiplin juga humoris. Menjelang akhir hayatnya, Pak Idris yang berstatus sebagai guru di SMK Negeri 1 Karimun tetap berusaha untuk menunaikan tanggung jawabnya dengan sepenuh hati. Hanya saja satu tahun terakhir, disebabkan penyakit gula yang dideritanya dia tidak bisa terlalu aktif melaksanakan tugas. Namun namanya sudah dikenal sebagai guru yang aktif dan berdedikasi tinggi dalam tugas.
Saat tulisan singkat ini saya buat, di status duka Pak Idris yang saya tulis menjelang siang tadi sudah ada 150-an teman yang memberikan komentar simpati dan rasa duka kepadanya. Rata-rata mendoakan kepergian Pak Idris, semoga mendapat ampunan dari Allah Swt. Salah seorang sahabat yang mengaku pernah bersekolah di SMA Negeri 2 Karimun dan menjadi siswa Pak Idris berkomentar begini, “Alm. Pak Idris Manalu adalah Guru yang Tegas dan Humoris.. Sewaktu masih murid beliau mengajar di SMU N 2 (Studi Agama Islam) semoga Alm. Khusnul Khotimah. Selamat Jalan Guruku Bapak Idris Manalu.” Kini Pak Idris, Guru Agama itu telah tiada. Pergi untuk selamanya. Berita duka ini akan menjadi ccatatan pelajaran pula bagi siapa saja, bahwa setiap kita akan kembali kepada-Nya.
Sebagai sesama guru dan masyarakat pada umumnya, marilah kita hadiahkan bacaan ayat alquran, surah alfatihah untuk dia. Selamat jalan, Pak Idris. Berita Selasa ini adalah berita duka bagi kami yang ditinggalkan. Semoga Bapak ditempatkan pada tempat terbaik di sisi Allah Swt, amin.***