40 HARI
Alhamdulillah acara tahlilan 40 hari Almarhum suami dapat berjalan dengan khidmad dan lancar. Saya tidak menduga akan begitu banyak tamu yang datang untuk mendoakan. Rejeki untuk suami dan keluarga saya. Semua yang ikut mengaji tetap melaksanakan protocol kesehatan. Masker tidak lupa mereka kenakan. Mereka duduk juga berjarak. Areal dalam rumah dan halaman lumayan luas sehingga dapat menampung mereka.
Para remaja teman putra saya juga berdatangan. Mereka memilih malam minggu dengan mengikuti tahlilan dengan kami. Bapak ustad memandu doa dengan suara yang indah. Bacaan Yasin dilantunkan bersama-sama tanpa terburu-buru.Suasana rumah menjadi semarak dengan kehadiran mereka dan lantunan Yasin. Doa terakhir dibacakan untuk Almarhum suami, adik suami dan putra pertama kami.
Selesai tahlilan sebagai ucapan terima kasih kepada mereka kami sudah menyiapkan makanan ringan, kopi, teh dan air mineral. Untuk bapak-bapak yang merokok juga disiapkan. Mereka yang merokok kumpul tersendiri. Bingkisan makan malam dan souvenir juga dibagikan. Sengaja saya siapkan souvenir untuk mereka sambil bersedekah. Buku Yasin dan tasbih dikemas dalam tas manis rajutan putra daerah. Saya membeli tas berajut di TMII, kebetulan dekat kantor.
Semua mendapatkan bingkisan hanya team memasak yang belum, karena jumlah yang akan mengaji lebih banyak dari yang diprediksikan. Untuk yang memasak disiapkan dana pengganti untuk kompensasi karena belum menerima souvenir. Mereka juga membawa kue-kue kiriman dari teman-teman yang tidak dapat hadir. Saya berencana membelikan paket souvenir untuk team memasak.
Pelajaran yang saya dapat, tahlilan adalah salah satu sarana silaturahmi dan beramal bersama. Kekurangan selama pelaksanaan proses tahlilan akan saya perbaiki untuk 100 hari suami nanti.
Puji syukur kepada Allah SWT semuanya dapat berjalan lancar. Semoga doa-doa kami diterima oleh Rabb yang maha Pengasih dan Penyayang. Amiin Allohuma Amiin.
Jonggol, 27 Februari 2021
Nani Kusmiyati,S.Pd.,M.M.,CTMP
Lomba PGRI,
Hari ke-27