Puasa Menjemput Ilmu

Terbaru57 Dilihat

PUASA

Oleh: Nizariah, S.Sos., M.Pd.

 

 

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ. اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
صدق الله العظيم

أَمَّا بَعْدُ

 

Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, was-sholaatu wassalaamu ‘alaa asyrofil anbiyaa-i wal mursaliin, wa’alaa aalihi wa sohbihi ajma’iin. Qoolallahu ta’ala fil qur’aanil kariim, a’uudzubillahi minasy-syaithoonir rajiim, bismillahir rahmaanir rahiim. Subhaanal ladzii asroo bi’abdihi lailam minal masjidil haroomi ilal masjidil aqsol ladzii baarokna haulahu linuriyahu min aayatinaa innahu huwas samii’ul bashiir. Shodaqallahul ‘adziim. Amma ba’du.

 

Pui Syukur kehadirat Allah SWT dengan mengucapkan Alhamdulillah hirabbil’alamin, berkat nikmat dan rahmat Allah SWT, kita hari ini masih diberi kekuatan dan Kesehatan yang tak ternilai sehingga kita semua masih bisa hidup dan dapat hadir dan mengikuti kegiatan dhidul Ramahdan yang diadakan di Sekolah yang sangat kita cintai. Tak lupa selawat dan salam kita haturkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW, nabi mulia inilah yang telah memuliakan wanita sehingga wanita-wanita sekarang telah dapat hidup dalam keadamaian dan telah bisa berkarir, beliau telah membebaskan perbudakan dibuka bumi ini, sehingga manusia bisa hidup dengan damai tanpa ada strata.

Yang Ibu hormati Bapak Ibu Wakil kepala sekolah, guru, dan staf SMAS Kartika XIV-1 Banda Aceh,  yang dengan semangat datang ke sekolah pada bulan puasa ini karena keiklhasan dan niat tulus untuk membimbing karakter siswa-siswa sekalian.

Anak-anak yang Ibu cintai……..

Apakah anak-anak Ibu semuanya sehat-sehat saja kan….?

Ibu beserta dewan guru mengucapkan terimakasih atas kehadirannya dalam mengikuti dhinul Islam Ramadhan ini dengan semangat…..

Hari ini adalah hari pertama kita kesekolah bertepatan dengan puasa yang ke tujuh, tentunya anak-anak ibu semua pasti puasanya tidak ada bolongnya kecuali bagi siswa  perempuan  yang lagi haid (datang bulan)

Anak-anak yang Ibu Cintai…….

Hari ini Ibu akan memberi sedikit thausiah dengan tema “Keutamaan Puasa”.

Ibu mau tanya sama anak-anak Ibu, “Apa yang terpikir sama kalian mendengar kata, “puasa”….?”

Ya….  Puasa adalah bulan menahan lapar, haus dan dahaga, bulan penuh berkah, bulan pengampunan, bulan istimewa, bulan yang imalnya berlipat ganda… semua itu benar. Namun taukah bulan puasa ini diwajibkan kepada siapa? Apakah kepada semua umat? Ataukan untuk orang islam? Jawabannya adalah puasa ini diwajibkan kepada umat islam yang beriman.

Pasti anak ibu bingung bukankah puasa milik orang islam? Jawabannya juga “ya” tapi islam  yang beriman, kenapa karena banyak sekarang kita dengan mengaku islam tapi tidak menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran islam bahkan sekarang ada yang kita dengan dengan islam KTP. anak ibu juga sudah tau islam KTP.

Mana dalilnya puasa untuk orang islam yang beriman? Mari kita simak Surat (QS Al-Baqoroh : 183)

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ

قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas  orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Berdasarkan ayat Al-Quran diatas sudah jelas bahwa puasa ini adalah milik orang-orang  beriman yang sanggup menahan semua yang membatal kan puasa.

Anak-anak yang ibu cintai……

Mari sekarang kita belajar siapa saja orang islam yang beriman itu yang diwajibkan berpuasa?

Jawabnya:

  1. Muslim
    jelas-jelas Puasa Ramadan hanya diwajibkan bagi umat Muslim. Hal ini dilandaskan pada khitab perintah puasa dalam QS. Al-Baqarah: 183 telah ibu jelaskan diatas.
  2. Balig
    Seorang Muslim yang telah mencapai usia balig diwajibkan berpuasa. Tanda balig bagi laki-laki adalah mimpi basah. Sedangkan tanda bagi perempuan adalah menstruasi. Ini akan dibahas oleh guru yang lain.
  3. Berakal
    Hanya Muslim berakal saja yang diwajibkan berpuasa. Artinya, orang gila, orang yang pingsan, mabuk, dan lainnya yang tidak berakal, tidak dituntut untuk berpuasa.
  4. Sehat dan mampu

Puasa Ramadan diwajibkan bagi Muslim yang sehat dan mampu. Allah Swt memberikan keringanan bagi orang yang sakit untuk tidak berpuasa, kemudian menggantinya di hari lain saat ia sudah sehat.
Demikian pula orang yang sudah sangat tua dan lemah, ia boleh tidak berpuasa dan menggantinya dengan fidyah.

  1. Mukim

Orang yang bermukim atau tidak sedang melakukan perjalanan tidak dijatuhkan kewajiban saum. Akan tetapi orang yang sedang melaksanakan perjalanan tetap diwajibkan mengganti puasa yang ditinggalkannya di hari lain.

 

Mari kita pelajari hal tersebut dalam Al-Quran,  (QS. Al-Baqarah: 185)

شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ فَمَنۡ شَهِدَ مِنۡكُمُ الشَّهۡرَ فَلۡيَـصُمۡهُ ؕ وَمَنۡ کَانَ مَرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ يُرِيۡدُ اللّٰهُ بِکُمُ الۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيۡدُ بِکُمُ الۡعُسۡرَ وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ

 

Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

Anak-anak yang ibu cintai…

Ibu juga ingin bertanya, siapa yang tau apa saja yang membatalkan puasa?

Ya… silahkan anak ibu yang disudut, Namanya Rahmad.

Rahmad: “yang membatalkan puasa adalah, makan, minum dan muntah bu”

Ibu:      “ya…. Siapa lagi?”

Saya Bu… “yang membatalkan puasa adalah haid, muntah.

Ada lagi yang mau jawab?

Saya bu… “menurut saya yang membatalkan puasa adalah hubungan suami istri disiang hari.”

Baiklah anak-anak, semua jawaban kalian adalah benar.

Ada 5 hal yang membatalkan buasa

  1. makan dan minum diwaktu puasa, dan memasukkan segala sesuatu melalui lubang pada anggota tubuh pada siang hari (waktu berpuasa), jika dilakukan secara sengaja, namun bila minum dan makan bagi orang yang lupa tidak batal, bila teringat puasa maka segera berhenti.
  2. Muntah yang disengaja

Muntah yang disegaja adalah sengaja memasukkan sesuatu ke dalam mulut, atau mencium sesuatu bau yang mengengat sehingga mengakibatkan muntah, maka puasanya batal, namun harus diganti dan bayar fidyiah. Apabila muntah sendirinya atau karena sakit, maka puasanya tidak batal.

  1. Haid/nifas

Bagi wanita yang sedang berpuasa mengalami Haid atau datang bulan walaupun sudah hampir buka, demikian juga nifas yaitu keluar darah saat melahirkan Ketika berpuasa, maka puasanya juga batal. Kedua hal tersebut diatas puasanya harus diganti dan tidak bayar fidiyah.

  1. Gila

seseorang mendadak gila ketika sedang mengerjakan ibadah puasa, maka puasanya akan batal. Puasa diwajibkan untuk umat Islam yang baligh (dewasa), berakal sehat, dan juga tidak terkena halangan.

  1. Berhubungan suami istri di waktu puasa

Suami istri yang melakukan hubungan intim dengan sengaja diwaktu puasa, maka puasanya batal, puasanya wajib ganti dan mereka juga wajib bayar kafarat diantaranya boleh pilih salah satunya;

a), memerdekakan seorang budak

b), berpuasa berturut-turut selama 2 bulan

c), memberi makan 60 orang fakir atau miskin

  1. Murtad

Murtad adalah keluar dari agama islam dengan mengingkari keesaan Allah antau mengingkari hukum syariat islam.

Seorang muslim yang keluar dari Agama Islam,  maka dengan sendirinya puasa orang tersebut menjadi batal.

Anak anak yang ibu sayangin…

Ibu berharap supaya anak-anak ibu untuk selalu menjaga puasa dari hal-hal yang membatalkan puasa dan memperbanyak ibadah, tadarus dan memohon ampunan dalam bulan puasa ini, jangan pernah coba-coba untuk tidak melaksanakan ibadah-ibadah khusus seperti taraweh yang tidak ada dibulan lainnya.

Ada yang ingin bertanya lagi anak-anak Ibu?, alamdulillah sudah paham semua ya…

Baiklah tausiah hari ini ibu cukupkan sampai disini, dan nanti akan dilanjutkan oleh guru yang lain.

Wabillah hitaufiq wahidayah, assalamualaum warahmatullahiwabarakatuh

 

 

  Nizariah. Lahir di Sigli, 01 April 1976. Menetap di Jalan kuwera 1 No. 59 Asrama PHB Lamprit, Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. Kapala Sekolah SMA Kartika XIV-1 Banda Aceh. Sekarang sedang menyelesaikan Studi S3 Program IPS, dan sedang menyelesaikan Buku “Mengisi Waktu luang,” dan aktif menulis di Blog pribadi, beberapa buah buku antologi, “Jejak Digital Motiator Andal” (2020), “Mendadak PJJ di Masa Pandemi” (2020), “Kumpulan Pantun Mutiara Budaya Indonesia” (2020)

 

Email: nizar760401@gmail.com        Bloger: nizar76guru

Wa    :  085260095612                        Fb. Nizariah Dedex

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan