Serunya Diskusi Virtual Sambil Bedah Buku Bersama YPTD

Gaya Hidup, YPTD109 Dilihat

DISKUSI VIRTUAL SOAL BUKU
* Mimpi Jadi Penulis Buku

Alhamdulillah, Selasa 3 November 2020, pk21.30 WIB, selesai mengiktui diskusi virtual dan bedah buku, bersama Pak Thamrin Dahlan dan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) dengan moderator mbak Muthiah Alhasany dan pembahas Taufik Uieks dengan Muhamad Nuryadi di belakang meja IT.

Diskusi perdana yang berlangsung 2 jam ini, membedah buku karangan Mukti Ali berjudul “Kenapa Orang Arab Tidak Suka Sendok” (KOATSS). Diambil dari kumpulan tulisan Mukti di Kompasiana sewaktu “Wong Kito Galo” ini bekerja di Dubai.

Menurut mbak Muthia, yang bertindak sebagai moderator diskusi ini, buku KOATSS adalah pengalaman pribadi penulisnya sendiri saat bergaul dengan orang Arab, khususnya di Dubai..

“Kenapa orang Arab tidak suka sendok, ini adalah kebiasaan yang mencontoh sunnah rasul saat mereka makan. Juga bermakna kebersamaan, dengan makan pakai tangan untuk membatasi porsi makan agar tidak rakus,” kata mbak Muthia pengamat Turki ini.

Selain saya, ikut bergabung sejumlah penulis dengan latar belakang. Antara lain wartawan (mbak Muthia), Kompasianer (Katedrarajawen), Rini Utami (guru), dosen (Yanuardi Syukur), mahasiswa (Achmad Rizki), ustadz (Ropiyadi Abi Hilwa), jenderal (Arief Mustofa) dll di Jabodetabek. Bahkan ada dari Banyuwangi Jatim (Bisyri Ichwan) dan Manggar Bangka Belitung (Andy Muhtadin).

Diskusi virtual sambil bedah buku
Diskusi virtual sambil bedah buku (foto Nur Terbit)

Menurut Pak TD, sapaan akrab saya kepada Pak Thamrin Dahlan, bedah buku ini akan dijadualkan secara rutin. Adapun narasumbernya  adalah secara bergilir, yakni mereka yang bukunya sudah diterbitkan oleh YPTD.

Sampai saat ini sudah puluhan buku diterbitkan, 50 lagi di antaranya segera naik cetak. Salah satunya, buku saya yang segera terbit “Wartawan Bangkotan, Jurnalisme Investigatif”, kumpulan kisah liputan dari lapangan (promosi dikit hehe…).

YPTD yang dikelola Pak TD ini, adalah yayasan yang bergerak di bidang literasi, khususnya penerbitan buku yang ber-ISBN. Baik kumpulan tulisan dari berbagai penulis (kompilasi), kumpulan karya sendiri, atau tulisan yang dimuat di webs www.terbitkanbukugratis.id

International Standard Book Number, atau ISBN, adalah “pengindentikasian unik” untuk buku-buku yang digunakan secara komersial. Sistem ISBN diciptakan di Britania Raya pada tahun 1966 oleh seorang pedagang buku dan alat-alat tulis W H Smith dan mulanya disebut Standard Book Numbering atau SBN (wikipedia).

Yang istimewa dari YPTD ini, proses pracetak hingga sudah berwujud berupa buku, semuanya GRATIS…TIS..TIS.. Kita tinggal setor naskah buku : judul, kata pengantar, daftar isi, jumlah halaman. Soal editing, desain cover semua YTPD. luar biasa kan?

“Alhamdulillah, ini yayasan keluarga Bang Nur. Sudah diniatkan dari awal sebagai ladang amal. Jadi kami hanya memfasilitasi dan mewujudkan mimpi jadi penulis buku menjadi kenyataan,” kata Pak TD, dosen, purnawiran Polri dan penulis produktif ini.

Sukses pak…salam literasi (Nur Terbit)

Tulisan saya sebelumnya

Bermimpi Jadi Penulis Buku

Resiko Punya Nama Nur Terbit

Tinggalkan Balasan

2 komentar