Oleh Nuraini Ahwan
Dua kalimat di atas, bisa jadi akan saya pasang sebagai lied setiap tulisan saya. Dua kalimat di atas merupakan kutipan dari kalimat penyemangat yang selalu disampaikan kepada para pencinta literasi negeri ini. Entah bagi pra pemula, paruh pemula, pemula maupun pada pencinta literasi yang sudah malang melintang di dunia kepenulisan (istilah saya buat sendiri).
Bapak bloger ternama dan ibu penggagas penggiat literasi nusantara yang tak kenal lelah, Ibu Kanjeng (Bunda Sri Sugiastuti) sebagai motivator bagi pencinta literasi.
Jika berpikir tentang pekerjaaan setiap hari, terutama hari Ahad bagi ibu-ibu, setumpuk pekerjaan sudah menunggu. Belum pekerjaan rumah belum juga pekerjaan kedinasan. Maka akan disimpulkan dengan kalimat,”Siapa yang tidak sibuk?”
Semua orang dengan kesibukannya masing-masing. Tetapi kalau hanya duduk dan tidak berbuat, jadilah kita dengan sebutan sibuk berpikir. Ini belum, itu belum. Lah……Akibatnya kepala akan pusing dan pekerjaan tidak selesai satu satu. Inilah tempatnya istilah manajemen waktu. Selesaikan satu persatu, mana yang prioritas untuk kita kerjakan terlebih dahulu. Kalau masalah sibuk yang menjadi kendala dalam menulis, maka tak sempatlah untuk menulis. Maka sangat perlu adanya komitmen yang kuat dalam diri untuk menulis.
Sebutlah hari ini, Ahad, 14 Juni 2020, sehari menjelang akan dilaksanakan pengumuman kelulusan kelas 6. Kesibukan masih saja dirasakan. Pengumuman yang dirancang dengan teknik online, harus dipersiapkan sedemikian rupa agar pelaksanaan berjalan lancar. Ada nilai pembelajaran yang diharapkan diperoleh dari pengumuman online semacam ini. Memberikan pembelajaran pada guru, orang tua dan siswa tentang arti pentingnya teknologi dalam mendukung pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pengumuman kelulusan ini, orang tua dan siswa diminta untuk lebih dekat dengan google. Untuk masuk atau mengetahui hasil ujian putra-putri mereka, maka mereka harus mengenal istilah portal, link, tautan dan harus bisa mengetik link yang dibagikan. Di samping itu orang tua juga harus bisa login dengan mengetik nomor induk siswa nasional (NISN). Selanjutnya siswa dan orang tua bisa melihat nilai. Mengenai cetak hasil ujian atau ijazah dilakukan secara mandiri oleh siswa.
Nilai yang terkandung dalam kegiatan ini adalah nilai tanggung jawab, kerjasama dan kemandirian.
Bahkan pada saat awal pembelajaran daring mereka harus sudah mengenal namanya email, istilah share, scroll, copy paste, googling, livestreming dll. Ini artinya dari awal saja , banyak istilah yang harus diketahui oleh orang tua dan siswa. Dalam pembelajaran jarak jauh merupakan satu paket yang selalu berdampingan. Orang tua memainkan perannya sebagai pengganti guru yang di sekolah. Penggunaan handphone android untuk anak usia sekolah dasar harus betul-betul mendapat pendampingan orang tua.
Bagi orang tua dan siswa di tempat saya bertugas, pengumuman secara online ini merupakan pembelajaran yang sangat berharga. Sekolah yang terletak di desa berupaya melakukan pembelajaran online bagi siswa mendapat dukungan orang tua. Pengumuman atau penentuan kelulusan secara online dapat dilaksanakan merupakan sesuatu yang patut disyukuri. Walaupun terasa sangat berat melayani siswa dan orang tua dalam whatsaap grup kelas mereka.
Dukungan ini terlihat dari adanya perubahan paradigma berpikir orang tua dan guru. Mereka tidak sepenuhnya menganggap handphoe hanya berdampak negatif bagi putra-putri mereka.
Pandemi corona menyadarkan orang tua bahwa teknologi menjadi penting dalam pandangan mereka. Kini pembelajaran dalam jaringan yang dilakukan di sekolah akibat pandemi corona virus disease 19 membawa hikmah kepada masyarakat sekitar sekolah. Hikmah bagi sekolah terkait dengan dukungan dan bentuk kepedulian msayarakat terhadap pendidikan putra-putri mereka yang semakin meningkat.
Contoh nyata bentuk dukungan atau kepdulian orang tua adalah: di awal pelaksanaan pembelajaran pola daring, jumlah kepemilikan handphone android untuk mendukung pembelajaran sangat sedikit, adalah hampir 95% orang tua menyiapkan fasilitas belajar berupa handphone android. Peningkatan jumlah kepemilikan handphone di awal pandemi ini sangat pesat dari kisaran 45%. Hanphone android digunakan untuk mempermudah putra-putri mereka dalam belajar.
Hari Ahad, sehari menjelang pengumuman kelulusan, kepala sekolah sudah bersurat tentang teknik pengumuman yang dilaksanakan dengan teknik online. Dalam surat dijelaskan langkah-langkah melihat hasil ujian. Lulus atau tidak lulus serta nilai ijazah putra-putri mereka. Sekolah membagi link yang harus dikunjungi peserta didik, lalu login dengan nomor induk peserta didik nasional atau NISN. Berikutnya akan keluar nilai ijazah dan perintah untuk cetak. Dari proses ini saja sudah banyak pembelajaran yang diperoleh peserta didik dan orang tua.
Malam sebelum pengumuman, siswa mencoba membuka portal untuk pengumuman kelulusan. Tentu saja belum bisa karena pengumuman hari Senin, 15 Juni 2020. Muncullah notifikasi memenuhi whatsaap grup kelas 6. “Mengapa tidak bisa dibuka, Bu Guru?” tanya mereka
“Belum bisa sayang, pengumamannya besok pagi. Bermimpi indah saja malam ini. Besok pagi silahkan dibuka link yang dishare lewat grup, ya!” kalimat balasan meluncur dalam whatsaap grup kelas 6.
Salah satu pendidik bertanya, menampakkan keraguan dan kekhawatiran dengan pengumuman online ini terutama pada proses cetak surat keterangan lulus yang berisi nilai. Salah satu kekhawatirannya ditunjukkan dengan kalimat, ” Di mana nanti orang tua akan mencetak surat keterangan lulus itu?”
Saya menjawabnya dengan santai saja, menaruh kepercayaan besar pada orang tua siswa. Biarkan orang tua yang berusaha, kita hanya menunjukkan bahwa cetak, print, scan bisa dilakukan di tempat foto copy, kerjasama dengan teman yang punya print dan banyak cara lainnya. Serahkan kepada orang tua walaupun pada akhirnya nanti semua kembali ke sekolah sampai pada pendaftaran siswa masuk ke sekolah jenjang setingkat lebih tinggi untuk siswa yang akan sekolah ke zona lokasi tempat tinggal kecuali jalur prestasi dan perpindahan orang tua diserahkan sepenuhnya kepada orang tua masing-masing.
Dampak lain yang terlihat dari masyarakat sekitar adalah menjelang pendaftaran peserta didik baru. Masyarakat tidak menanyakan formulir pendafatarn tetapi menanyakan link pendafatran siswa baru. Ini artinya masyarakat sudah mengetahui pendaftaran peserta didik baru dilaksanakan secara online. Baru pertama kali dilakukan pendaftaran secara online. Kalau tidak karena virus corona maka pengumuman kelulusan dan pendaftaran siswa baru masih dilaksanakan secara konvensional. (bukan berarti senang akan keberadaan virus corona, ya)
Selamat menanti pengumaman 15 Juni 2020. Kami, guru-guru sudah berusaha maksimal memberikan pendidikan terbaik kepada putra-putri bapak dan ibu. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan. Hasil akhir sangat tergantung pada kesungguhan, kerja keras, dan dukungan bapak ibu wali siswa. Kepada yang lulus, kami mengucapkan selamat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Kepada yang belum berhasil kami harap untuk bersabar dan belajar lebih giat lagi.
Ayo, semangat peserta didik SDN 1 Dasan Tereng (Sdensa Santer Apik) dengan pengumuman online.
Lombok, 14 Juni 2020
HP. 081805597038