Sumber gambar : cintapekalongan.com
Dalam era keterbukaan seperti sekarang ini terutama untuk mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maka sangat dibutuhkan kepemimpinan yang berdasarkan pada jati diri dan Ideologi Bangsa Indonesia yaitu
Pancasila.
Kepemimpinan Pancasila merupakan model Kepemimpinan yang bersemangat nasionalisme yang kuat, bersemangat kekeluargaan dan gotong royong
serta mampu memadukan nilai nilai tradisi dengan nilai nilai modernisasi.
Nilai nilai Moral yang terkandung dalam Kepemimpinan Pancasila dapat terlihat pada Sila pertamanya yaitu ketaqwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, saling menghargai dan menghormati dalam kehidupan beragama.
Di sila kedua terkandung Nilai Moral yaitu menghormati Hak Hak Asasi manusia, menghormati Nilai Nilai Kemanusiaan, bersikap adil dan bijak.
Di sila ketiga yaitu bersikap nasionalis dan patriotis, menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Di sila keempat yaitu mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam setiap
pegambilan keputusan dalam berbagai masalah.
Dan si sila kelima yaitu
mengutamakan keadilan, kebersamaan dan kesejahteraan untuk bersama.
Dalam pandangan nilai nilai budaya yang terkandung dalam Pancasila maka konsep
Kepemimpinan Pancasila haruslah berlandaskan pada prinsip Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani.
Ing Ngarso Sung Tulodo mengandung arti bahwa seorang Pemimpin haruslah yang mampu memberi teladan. Keteladanan dalam berucap dan keteladanan dalam bertindak haruslah
menjadi sikap dan perilaku seorang pemimpin.
Ing Madya Mangun Karso mengandung arti bahwa seorang Pemimpin haruslah yang mampu membangun ide, kreasi dan
motivasi.
Sedangkan Tut Wuri Handayani mengandung arti bahwa dari belakang seorang Pemimpin haruslah mampu memberikan semangat dan dorongan untuk maju serta berprestasi.
Selain itu, kepemimpinan berdasarkan Pancasila haruslah memegang teguh pada prinsip hidup keseharian manusia yang bisa diambil dari nilai nilai budaya Jawa yaitu : Waspada Purbawisesa yang artinya selalu waspada dan sanggup beri koreksi, Ambeg
Parama Arta yang artinya memilih yang harus didahulukan, Prasaja yang artinya sederhana, Satya yang artinya memiliki sikap
loyal, Gemi Nastiti yang artinta membatasi pengeluaran pada yang benar-benar diperlukan,
Belaka yang artinya berani mempertanggungjawabkan tindakannya, Legawa yang artinya keikhlasan menyerahkan tanggung jawab dan kedudukan kepada generasi berikutnya.
Dalam situasi dan kondisi bangsa seperti sekarang ini maka sangat dibutuhkan sosok pemimpin yang mampu menerapkan kepemimpinan Pancasila sehingga bangsa ini akan bisa bangkit dan tumbuh dengan sebenarnya dan bukan hanya sekedar slogan semata.
“Maka dari itu, jikalau bangsa Indonesia ingin supaya Panca Sila yang saya usulkan itu, menjadi satu realiteit, yakni jikalau kita ingin hidup menjadi satu bangsa, satu nationali- teit yang merdeka, ingin hidup sebagai anggota dunia yang merdeka, yang penuh dengan perikemanusiaan, ingin hidup diatas dasar permusyawaratan, ingin hidup sempurna dengan sociale rechtvaardigheid, ingin hidup dengan sejahtera dan aman, dengan ke-Tuhanan yang luas dan sempurna, –janganlah lupa akan syarat untuk menyeleng-garakannya, ialah perjoangan, perjoangan, dan sekali lagi pejoangan. Jangan mengira bahwa dengan berdirinya negara Indonesia Merdeka itu perjoangan kita telah berakhir”
(Pidato Bung Karno, 1 Juni 1945)
Sobat, saatnya saya undur diri ..
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat ..
NH
Depok, 12 September 2021