Sabar Dan Ikhlas

Islam, Peristiwa, Terbaru85 Dilihat

Selamat pagi sobat,

Di pagi hari yang cerah ini saya mengangkat topik di rubrik NGETEH MORNING tentang dabar dan ikhlas.

Pada umumnya kita semua bisa lebih sabar, di saat kita di uji Allah dengan hal yang menyenagkan, tapi saat kita di uji Allah dengan ujian yang tidak menyenangkan,
seperti ujian kesulitan, ujian kehilangan, ujian bencana dan atau musibah maka kebanyakan dari kita, akan merasa begitu sulit menerimanya dan sulit untuk bisa sabar.

Ujian kesulitan, ujian kehilangan, ujian bencana dan atau musibah, ujian penyakit, ujian kemiskinan, sejatinya adalah perkara biasa yang dihadapi oleh manusia selama hidup di dunia ini.

Perhatikan firman Allah SWT berikut ini “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa
dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan : “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang
mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. Al-Baqarah [2] : 155-157).

Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian.

Harta yang kita miliki, karir yang bagus, rumah dan mobil mewah yang kita miliki, anak dan
keluarga, itu semua adalah ujian dari Allah dan titipan dari Allah.

Apakah kita bersyukur atau menjadi kufur ?

Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah lah pemilik yang sebenar-benarnya atas segala sesuatu apapun yang kita miliki di dunia ini.

Dengan menyadari bahwa semua yang kita miliki sebenarnya adalah milik Allah dan titipan Allah, maka begitu Allah mengambilnya dari kita, insya Allah kita akan lebih mudah merelakannya.

Karena kita menyadari, bahwa semua itu adalah milik Allah dan titipan Allah. Dan yang namanya titipan, suatu saat nanti memang pasti akan kembali pada pemiliknya, kapanpun pemiliknya menghendaki apa yang dititipkan kembali atau mau mengambilnya dari kita, maka kita harus dengan ikhlas memberikannya.

Jadi, jangan menjadi stres, terpukul dan merasa kehilangan yang sangat berat, apabila kemarin kita masih punya mobil, sekarang sudah tidak lagi, jangan stres dan bersedih hati apalagi sampai meratapi nasib, apabila bulan kemarin usaha kita masih sukses, sedangkan sekarang kita mengalami kegagalan yang besar.

Karena sesungguhnya dengan adanya musibah, maka seorang hamba akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT.

Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini: “Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah
menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Ketahuilah dan yakinlah, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan berat yang Allah Subhannahu Wa Ta’ala berikan untuk kita sebagai manusia, maka ada hikmah dan pahala yang besar yang menyertainya.

Seperti sabda Rasulullah SAW : “Sesungguhnya pahala yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-
Albani dalam as-Shahihah [146]).

Semoga saja kita bisa menjadi orang yang sabar dan ikhlas terlebih di saat kita tengah menghadapi ujian pandemi COVID-19 yang kita tidak pernah tahu kapan berakhirnya.

Hanya kepada Allah Subhannahu Wa T’ala kita berserah diri ..

Saya tutup tulisan ini dengan lirik sebuah lagu karya Ebiet G Ade yang berjudul Bila Kita Ikhlas :

Tak selayaknya kita memaki-maki
Mengumpat dan menggerutu, hidup serba sulit
Jangan hanya dongak ke langit, coba runduk ke bumi
Tengoklah mereka yang papa, lebih pantas mengeluh
Bila kita ikhlas, Tuhan bakal memberi
Dia-lah yang paling mengerti apa yang kita perlukan
Jangan terlalu banyak menuntut, rizki telah dibagi
Pasrahkanlah saja semua kepada-Nya
Tugas kita masih sangat banyak
Menyelesaikan hidup dengan benar
Tak perlu merampas yang bukan bagian kita
Ikhlas saja
Bila kita pasrah tumbuh rasa damai
Dalam damai kita bertemu bahagia
Belajar tersenyum meski hati menjerit
Tuhan Maha Bijaksana, Dialah yang menentukan
Jangan henti terus melangkah, mumpung masih punya waktu
Sampai nanti kita menghadap, telah cukup bekal
Tugas kita masih sangat banyak
Menyelesaikan hidup dengan benar
Tak perlu merampas yang bukan bagian kita
Ikhlas saja
Bila kita pasrah tumbuh rasa damai
Dalam damai kita bertemu bahagia
Sumber diambil dari Jalan Dakwah bersama Tasawuh.

Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari
ini ..

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH
Depok, 26 September 2021

Tinggalkan Balasan