NGETEH MORNING di pagi ini saya mengangkat topik tentang Menkes tanpa gelar dokter.
Dari berita media bahwa hari ini (Rabu, 23 Desember 2020) Presiden RI Joko Widodo akan melantik 6 Anggota baru dari kabinet Indonesia Maju.
Seperti dirilis oleh liputan6.com (22/12/2020) bahwa pada hari Selasa, 22 Desember 2020, Presiden Joko Widodo secara resmi merombak (reshuffle) susunan kabinet Indonesia Maju. Didampingi Wapres Ma’ruf Amin, Jokowi mengumumkan 6 Anggota baru kabinet Indonesia Maju.
“Pada sore hari yang berbahagia ini, saya bersama-sama dengan Bapak Wakil Presiden ingin mengumumkan menteri-menteri baru yang akan duduk di anggota Kabinet Indonesia Maju,” kata Jokowi di Istana Merdeka Jakarta.
Ada enam posisi Menteri di Kementerian yang dirombak oleh Jokowi.
Enam posisi Menteri di Kementerian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tri Rismaharini mengisi posisi Menteri Sosial, menggantikan Juliari Batubara.
2. Sandiaga Uno mengisi posisi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama.
3. Budi Gunadi Sadikin mengisi posisi Menteri Kesehatan yang sebelumnya dijabat Letjen TNI (Purn) dr. Terawan Agus Putranto.
4. Yaqut Cholil Qoumas mengisi pososi Menteri Agama yang tadinya dijabat oleh Jenderal TNI (Purn) Fachrur Razie.
5. Wahyu Sakti Trenggono menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo.
6. M Luthfi menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.
Dari 6 Menteri baru tersebut, yang menarik perhatian saya adalah sosok Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang sebelumnya adalah wakil Menteri BUMN dan meski lulusan Fisika Nuklir namun bisa menjadi seorang bankir top karena pernah penjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri periode 2013-2016.
Cukup mengejutkan adalah bahwa Budi Gunadi Sadikin tidak berlatar belakang non kedokteran medis karena selama ini, posisi Menteri Kesehatan di Indonesia selalu didominasi dari kalangan yang bergelar dokter.
Namun seperti dirilus oleh sindonews.com (22/12/2020) bahwa sebenarnya Indonesia pernah memiliki Menteri Kesehatan yang berlatar belakang insinyur.
“Kita pernah punya Menteri Kesehatan yang berlatar belakang insinyur, yaitu Ir Mananti Sitompul, beliau adalah Menteri PU (Pekerjaan Umum) merangkap Menteri Kesehatan pada Kabinet Darurat 1948,” sebut Sidratun di Bandung, Selasa (22/12/2020).
Menurut Sidratun, dalam kondisi berjibaku dengan pandemi COVID-19 saat ini, banyak juga negara yang memiliki Menkes dengan latar belakang non-kedokteran-medis, di antaranya di Singapura, Selandia Baru, Jerman, Jepang, Australia, dan Thailand. “Di luar negeri sendiri, Menkes dengan dengan latar belakang non-kedokteran-medis juga bukan hal yang baru,” tegas Sidratun yang juga berprofesi sebagai seorang virolog.
Namun demikian, di Kementerian Kesehatan memang bukan hanya menghadapi persoalan pandemi Covid-19. Lebih jauh dari itu, Kemenkes juga harus mampu menangani layanan kesehatan secara keseluruhan, termasuk faktor non-medis, seperti sumber daya manusia (SDM), sistem pelayanan, pembiayaan, nutrisi dan gizi.
Oleh karena itu Budi Gunadi Sadikin atau juga akrab dipanggil BGS menjadi sosok yang tepat untuk mengisi posisi Menteri Kesehatan dengan mengedepankan pola kepemimpinan dan manajerial yang kuat sesuai dengan pengalamannya mengelola salah satu bank terbesar di Indonesia.
Disamping itu, saat bertugas sebagai Wakil Menteri BUMN, BGS juga banyak mengurus yang berkaitan dengan medis dan kesehatan seperti mengambil alat pelindung diri (APD) dari China dan bahan baku obat dari India.
Kita tunggu langkah cerdas BGS terutama dalam penanganan pandemi COVID-19 ..
Yuk mumpung masih pagi, kita nikmati secangkir teh hangat ..
Salam sehat ..
NH
Depok, 23 Desember 2020