MERDEKA ADALAH BERADAYA

Terbaru36 Dilihat

MERDEKA ADALAH BERDAYA

Oleh Oki Siwi

Pada kurikulum merdeka diharapkan terjadi adanya perubahan. Perubahan asesmen salah satu yang ingin dilakukan dalam kurikulum merdeka. Ada 5 prinsip asesmen dalam kurikulum merdeka. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik dan orangtua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan tehnik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.

Asesmen dirancang secara adil, proposional, valid, reriabel untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta strategi tindak lanjutnya. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan orangtua sebagai bahan refeksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Prinsip asesmen ini akan dilakukan oleh guru dan sekolah sebagai bagian dari perubahan yang harus dilakukan agar merdeka belajar. Merdeka belajar bertujuan untuk mencapai pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia melalui transformasi insfrastruktur dan teknologi, kebijakan, prosedur dan pendanaan, kepemimpinan, masyarakat dan budaya serta kurikulum, pedagogi dan asesmen. Mempunyai peran penting dalam upaya pemulihan dari krisis pembelajaran dan perbaikan kualitas pembelajaran, menjadi terobosan terbaru dalam membantu guru untuk saling terhubung, berkolaborasi dan menginspirasi dalam mewujudkan profil pelajar pancasila demi kemajuan pendidikan Indonesia.

Paradigma asesmen penerapan pola pikir bertumbuh. Pendidik diharapkan menerapkan pembelajaran dengan pola pikir bertumbuh dalam proses belajar. Tergambar pada umpan balik yang menstimulasi pola pikir bertumbuh, memberikan peserta didik kesempatan untuk melakukan evalusi diri dan merefleksikan pembelajaran serta melaksanakan moderasi dalam asesmen. Asesmen juga punya paradigma keterpaduan yaitu sebagai bagian dari pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan yang saling terkait dimana sudah ada dicapaian pembelajaran. Guru harus menentukan asesmen berdasarkan ketiga ranah tersebut.

Paradigma asesmen berikutnya keleluasaan dalam menentukan waktu pelaksanaan asesmen. Pendidik diberikan keleluasaan dalam menentukan waktu pelaksanaan asesmen formatif dan sumatif sesuai dengan karakteristik kompetensi pada tujuan pembelajaran. Karena alur tujuan pembelajaran yang digunakan mungkin berbeda, maka waktu pelaksanaan asesmen formatif dan sumatif disetiap kelas mungkin berbeda.

Keleluasaan dalam menentukan teknik dan instrumen asesmen adalah paradigma asesmen berikutnya. Pendidik memiliki keleluasaan dalam dalam merencanakan dan mengunakan tehnik dan instrumen dengan mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, karakteristik dan kemampuan peserta didik. Capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung yang tersedia.

Paradigma asesmen yang selanjutnya keleluasaan menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Setiap satuan pendidikan akan menggunakan alur tujuan pembelajaran dan modil ajar yang berbeda, sehingga untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran, pendidik akan menggunakan kriteria yang berbeda baik dalam bentuk kuantitatif maupun data kualitatif sesuai dengan karakteristik tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, dan asesmen yang dilaksanakan. Kriteria ini disebut dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.  Dua paradigma asesmen terakhir yaitu mengolah hasil asesmen dan menentukan kenaikan kelas.

Jakarta, 20 Februari 2022

Hari Minggu-27

30HariMenulis

Tinggalkan Balasan